Lama Baca 4 Menit

Ini Outsourching Jasa di Xinjiang

30 May 2022, 08:36 WIB

Ini Outsourching Jasa di Xinjiang-Image-1

Nurela Usman (kiri) berdiskusi tentang keterampilan keperawatan dengan sesama pekerja manajemen rumah tangga di Artux, wilayah otonomi Xinjiang Uygur. CHINA DAILY - Image from img2.chinadaily.com.cn

Xinjiang, Bolong.id - Nurela Usman (50) warga Artux, Daerah Otonomi Xinjiang Uygur, Tiongkok, mendirikan perusahaan outsourching pelayanan, yang semua karyawannya wanita. Bidang jasanya beragam. Mulai pembersihan rumah sampai perawat lansia.

Dilansir dari China Daily pada Jumat (27/05/2022) dia mendirikan perusahaannya, Wanshan Zhizhou, pada April 2020. Dia merekrut wanita di wilayah tempat tinggal dia. Lantas mencari klien.

Perusahaan ini sekarang punya 69 wanita. Bidang jasanya 20 layanan. Tata graha, pengasuhan anak, pembersihan, perawatan dan perawatan wanita bersalin dan lanjut usia, yang mencakup ratusan rumah tangga di dalam kota.

Pendapatan karyawan berkisar dari 1.000 hingga 10.000 yuan (sekitar Rp 2,1 juta hingga Rp21,7 juta) per bulan.

Ide bisnis Nurela tercetus setelah dia bekerja di panti sosial selama belasan tahun. Selama waktu itu, dia merawat pasien dan menengahi konflik keluarga, dan dia menyadari bahwa potensi pasar sangat besar.

"Dulu, perempuan di sini tidak punya pekerjaan lain selain memasak dan merawat anak di rumah. Setiap kali saya menengahi perselisihan keluarga, saya menemukan bahwa penyebabnya berkisar pada uang. Mereka tidak dapat menghasilkan cukup uang," katanya.

Setelah melakukan banyak riset pasar, dia menemukan bahwa permintaan akan layanan rumah berkembang pesat di Artux.

Untuk membuka pasar, Nurela memimpin sekelompok wanita untuk memulai layanan pembersihan dasar dan menyingsingkan lengan bajunya untuk bekerja bersama karyawannya. "Hanya dengan melakukannya sendiri, saya dapat mengelola tim dan melayani pelanggan dengan lebih baik," katanya.

Untuk meningkatkan kualitas layanan, perusahaan bekerjasama dengan sekolah kejuruan di Artux.

Karyawan perusahaan dapat memperoleh pelatihan profesional di sekolah sedangkan siswa dapat memperoleh pengalaman kerja di perusahaan. Nurela bahkan mengunjungi Jinan, ibu kota provinsi Shandong, dua kali untuk pelatihan manajemen perawatan senior.

"Semua orang sangat mendukung. Sekolah kejuruan, panti sosial di semua tingkatan, Partai dan pemerintah," katanya, seraya menambahkan bahwa dia menerima dana awal bisnis sebesar 150.000 yuan (sekitar Rp326 juta) dan subsidi asuransi sosial sebesar 18.000 yuan (sekitar RP39 juta) dari pemerintah.

Nurela memiliki rencana yang lebih besar. Dengan berjalannya perusahaan dengan lancar, dia ingin menawarkan lebih banyak dukungan untuk anak-anak dan wanita setempat dengan membuka taman kanak-kanak dan sekolah pranikah yang memberikan pelatihan kepada pasangan muda sebelum menikah.

“Dalam pekerjaan saya di panti sosial, saya menemukan banyak anak muda yang terpaksa bercerai setiap kali ada masalah. Mereka tidak tahu bagaimana merawat anak-anak dan orang tua atau bagaimana mengatur keluarga. Mereka membutuhkan lebih banyak pengetahuan, " dia berkata.

Sebagai anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan, Nurela mengatakan berkat dukungan pemerintah dia berhasil mengenyam pendidikan dari tingkat dasar hingga universitas, dan dia ingin membalas budi dengan membantu lebih banyak buruh perempuan mendapatkan pekerjaan.

"Pikiran saya sederhana, hanya untuk membantu lebih banyak perempuan pedesaan menemukan pekerjaan yang dekat dengan rumah mereka, meningkatkan pendapatan mereka dan meningkatkan standar hidup mereka," katanya.(*)