Timbangan berat badan - Image from cms.sehatq.com
Beijing, Bolong.id - Sebuah tim dari East China Normal University telah menemukan bahwa terapi hipertermia lokal, yang melibatkan pemberian panas ke jaringan kecil, dapat membantu mengobati obesitas dan memperbaiki gangguan metabolisme dengan aman.
Dilansir dari 腾讯网 pada Senin (07/03/2022), makalah penelitian Terapi Hipertermia Lokal Menginduksi Pencoklatan Lemak Putih dan Mengobati Obesitas diterbitkan dalam jurnal ilmiah Cell pada 17 Maret.
Makalah ini merupakan upaya bersama oleh sekolah ilmu kehidupan dari ECNU dan Hu Cheng, seorang peneliti genetika penyakit metabolik dari Rumah Sakit Rakyat Keenam yang Berafiliasi dengan Universitas Jiao Tong Shanghai.
Mamalia, termasuk manusia dan tikus, memiliki lemak berwarna putih, coklat, dan krem dengan fungsi berbeda di dalam tubuh. Lemak putih menyimpan panas sementara lemak cokelat terbakar untuk menghasilkan panas.
Sementara itu, lemak krem berfungsi sebagai lemak putih saat ditahan tetapi menghasilkan panas seperti cokelat saat dirangsang.
Orang biasanya mengandalkan olahraga intensif untuk memicu pembakaran lemak. Aktivitas seperti itu membawa risiko efek samping yang merugikan, terutama bagi mereka yang kelebihan berat badan.
Sudah diketahui bahwa lemak krem dapat dirangsang oleh suhu dingin dan sistem saraf, tetapi metode ini membawa risiko efek samping yang merugikan termasuk penyakit kardiovaskular.
Dengan demikian, tim yang dipimpin oleh peneliti Ma Xinran (马欣然) dan Xu Lingyan (徐凌燕) dari ECNU mengalihkan perhatian mereka ke terapi panas.
Setelah percobaan pada tikus, para peneliti menemukan bahwa merangsang lemak krem, yang dapat ditemukan di sisi leher, punggung atas, dekat tulang selangka, dan di sekitar tulang belakang, dapat meningkatkan penyerapan gula dan metabolisme.
"Metode ini tidak membahayakan sistem saraf simpatik pusat dan sistem kekebalan tubuh, dan tidak menyebabkan efek samping yang jelas," kata Ma, seorang penulis makalah.
Tim peneliti mengatakan metode tersebut dapat digunakan untuk mengobati obesitas dengan cara yang aman dan efisien serta memperbaiki gangguan metabolisme seperti resistensi insulin dan perlemakan hati.
"Namun, penelitian lebih lanjut dan eksperimen klinis diperlukan untuk menentukan kemanjuran metode tersebut pada tubuh manusia," tambah Ma.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement