Elon Musk - Image from actconsulting.co
Bolong.id - Elon Musk dikenal sebagai miliarder dunia pemilik SpaceX, perusahaan roket terkemuka yang kekayaannya justru melejit di masa pandemi.
Dalam mencari karyawan ia tidak mewajibkan karyawannya memiliki gelar akademik.
Hal tersebut terungkap saat ia menulis pada akun Twitternya, @elonmusk, Senin, 4 Januari 2021 “Saya tidak peduli dengan gelar sarjana seluruh karyawan. Karena memang tidak terlalu penting. Gelar PhD (Doktor/S3) tentu tak diperlukan. Saya bahkan tidak peduli jika Anda cuma lulusan SMA.
Namun, siapa sangka di balik persyaratan yang terbilang mudah, ada harga mahal yang harus dibayar. Setelah resmi menjadi karyawan Musk, karyawan akan mendedikasikan waktu dan tenaga untuk bekerja keras bagai kuda.
Seperti yang diungkapkan Joel White di website tanya jawab Quora, mantan karyawan di Rocket Development Telecom and Video Engineer di SpaceX. Ia membocorkan bahwa bagi mereka kerja keras adalah hal biasa.
“Dalam interview (kerja), mereka bertanya apa kamu mau kerja minimal 60 jam per minggu. Itu kebohongan. Lebih seperti 80 sampai 120 jam per minggu,” tulisnya. Meski begitu, Joel tidak keberatan karena bosnya selalu menyediakan makanan dan minuman terbaik di sana. Bos Tesla itu juga sering mengadakan pesta di kantornya.
Sebenarnya budaya kerja gila di perusahaan Musk tidaklah mengagetkan. Sosok Musk yang flamboyan, pintar, dan visioner sendiri adalah seorang penggila kerja.
Setiap harinya banyak hal yang harus dikelola Musk. Termasuk untuk mewujudkan ide gilanya membangun kota baru di Planet Mars. Karena itu Musk mengaku banyak bekerja. Ia juga kerap mengadakan rapat sampai pukul 02.00 pagi.
Nyatanya, di masa lalu dia bekerja ratusan jam seminggu. Terkadang miliarder itu bahkan tidur di lantai di bawah mejanya di Tesla. “Ada kalanya, beberapa minggu saya belum menghitung dengan tepat, tapi saya hanya tidur beberapa jam, bekerja, tidur beberapa jam, bekerja, tujuh hari seminggu,” kata Musk saat mengejar produksi Tesla Model 3. “Beberapa dari [minggu] itu pasti 120 jam.”
Karena itu, Musk geregetan dengan praktik kerja 8 jam sehari atau sekitar 40 jam seminggu (5 hari kerja). Durasi kerja semacam ini dianggap CEO Tesla ini sangatlah kurang untuk melakukan sesuatu yang besar, apalagi jika ingin mengubah dunia. Musk menyarankan bekerja sekitar 80 hingga 100 jam dalam seminggu.
Itu artinya jika bekerja selama 5 hari dalam seminggu, Atau sekitar 16 hingga 20 jam per hari. “Tidak ada orang yang pernah mengubah dunia hanya dengan bekerja 40 jam seminggu,” katanya.
Hasil dari cuitan itu memicu banyak komentar dari pengguna Twitter. Banyak dari mereka yang tidak setuju pendapat Musk. Sebab, budaya gila kerja ini memang tidak cocok diterapkan ke semua orang.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement