Lama Baca 3 Menit

Indonesia Harus Waspada, Ini Dampak Perang Rusia – Ukraina

25 February 2022, 12:13 WIB

Indonesia Harus Waspada, Ini Dampak Perang Rusia – Ukraina-Image-1

Perang Rusia - Ukraina - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id – Perang Dunia I, blok Sekutu melawan blok Sentral. Perang Dunia II, Jerman menyerbu Polandia. Dan, invasi militer Rusia ke Ukraina, Jumat (24/2/2022) bisa jadi pemicu Perang Dunia III.

Dilansir dari CNBC Indonesia pada (25/2/2022) analis memperkirakan, perang Rusia - Ukraina akan mengganggu rantai pasokan pangan. Seperti, jagung, gandum, barley, dan lain-lain.

Selain dalam bidang pangan, perang Rusia - Ukraina juga berdampak bidang komoditas logam, seperti Tembaga dan nikel.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto mengatakan bahwa, “Gangguan dalam rantai pasokan komoditasi ini kemungkin akan mendongkrak harga pangan.”

Rusia adalah pengekspor gandum utama di dunia. Apabila dikombinasikan keduanya, kedua negara ini dapat menyumbang sekitar 29% dari pasokan gandum di dunia.

Natalia menambahkan bahwa, “Meskipun musim panen baru akan terdaji beberapa bulan lagi, konflik yang terjadi berkepanjangan ini dapat menciptakan kekurangan pasokan jagung, gandum, barley, dan lain-lain di komoditas lunak ini. 

Selain itu, akan memberikan dampak harga yang lebih tinggi. Saat ini, harga gandum dan jagung sudah melonjak.”
Pihak Danareksa juga mencatat bahwa, sejak awal tahun 2022, gandum telah melonjak 12%. Sementara jagung juga terlah melonjak jadi 14,5%.

Perusahaan consumer optimis mencatatkan bahwa, peningkatan penjualan di 3 bulan mendatang dengan harapan dapat pemulihan yang berkelanjutan di pasar dalam negeri.

“Namun, ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini antara Rusia dan Ukria mungkin akan menyebabkan terganggunnya rantai pasokan global. Fluktuasi harga yang tak menentu di komoditas tersebut dapat menimbulkan risiko penurunan pada margin perusahaan consumer dan memperpanjang pemulihan kinerja keuangannya.” Tutur Natalia Sutanto. (*)