Statusnya sebagai pusat transportasi, membuat Shanghai termasuk dalam salah satu kota di Tiongkok yang sangat rentan terhadap penyebaran virus COVID-19. Kota ini juga memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Provinsi Hubei, pusat penyebaran wabah mematikan ini.
Meskipun demikian, pemerintah kota Shanghai dinilai telah baik dalam menangani pandemi COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kasus infeksi lokal sejak 3 Maret di Shanghai. Selain itu, Shanghai sudah mewajibkan penumpang yang terbang dari negara-negara yang memiliki kasus COVID-19 terbesar di luar wilayah Hubei, seperti Italia dan Iran, terlepas dari kewarganegaraan mereka untuk dikarantina selama 14 hari. Mereka akan dikawal pulang dengan kendaraan yang disediakan oleh pemerintah demi menghindari penularan lokal.
Melihat kondisi COVID-19 yang semakin terkendali, pemerintah kota Shanghai memutuskan untuk menyesuaikan tingkat tanggap darurat di Shanghai dari tingkat I ke tingkat II pada 24 Maret pukul 00.00. Shanghai akan terus mementingkan pencegahan dan pengendalian pandemi, terutama berfokus pada pencegahan imported-case dari luar negeri, juga akan melakukan penanganan yang baik dalam pencegahan dan pengendalian pelabuhan, serta pencegahan dan pengendalian masyarakat.
Editor: Aisyah Hidayatullah
Chief Editor: Edwin Adriaansz
