Lama Baca 3 Menit

Ribuan Sekolah Jadi Klaster COVID-19, PTM Terbatas Akan Tetap Diberlakukan

24 September 2021, 07:20 WIB

Ribuan Sekolah Jadi Klaster COVID-19, PTM Terbatas Akan Tetap Diberlakukan-Image-1

PTM Terbatas di Indonesia - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Ribuan sekolah di Indonesia telah menjadi klaster Covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas diberlakukan. Namun Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim memastikan, pembelajaran tatap muka tidak akan dihentikan untuk saat ini.

Sementara itu, Kemendikbudristek berjanji akan terus memonitor kasus penyebaran dan penularan Covid-19 di sekolah yang menggelar PTM terbatas tersebut. "Itu terus kita monitor. Bukan berarti PTM-nya akan diundur, masih harus jalan. PTM Terbatas masih dilanjutkan," ujar Nadiem kepada wartawan di DPR RI, Kamis (23/9/2021).

Sekolah yang tetap menggelar PTM terbatas diminta Nadiem untuk menguatkan protokol kesehatan. Sekolah juga diminta terbuka kepada pemerintah kondisi di lingkungannya. Ia pun menambahkan, sekolah yang menggelar PTM terbatas harus segera menutup sekolah jika ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Protokol kesehatan harus dikuatkan, tapi sekolahnya masing-masing kalau ada kasus klaster ya harus ditutup segera," ujar Nadiem Makarim.

Kemendikbudristek sendiri sejauh ini mencatat ada 2,8 persen atau 1.296 satuan pendidikan penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang menjadi klaster Covid-19. Hasil itu berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya terhadap 46.500 sekolah hingga 20 September 2021.

Lebih lanjut lagi, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikbudristek, Jumeri mengatakan dalam diskusi daring pada Rabu (22/9/2021) bahwa angka 2,8% itu adalah jumlah insitusi pendidikan yang melaporkan. Jumlah tersebut sudah mencakup seluruh jenjang yang ada, mulai dari PAUD, SD, SMA, SMK dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Jumeri menuturkan, untuk jenjang pendidikan SD, jumlah kasus paparan Covid-19 ada sebanyak 3.174 orang untuk PTK dan 6.908 orang untuk peserta didik. Pada jenjang pendidikan SMP, 1.502 PTK dan 2.220 peserta didik terpapar virus corona. Selanjutnya, jenjang SMA memiliki persentase klaster terbesar dengan jumlah kasus mencapai 794 PTK dan 1.915 peserta didik.

Selanjutnya, di tingkat SMK, ada 609 PTK dan 1.594 peserta didik yang terpapar Covid-19. Di tingkat PAUD terdata 953 PTK dan 2.007 peserta didik berstatus positif Covid-19. Klaster pun terjadi di SLB dengan paparan pada 131 PTK dan 112 peserta didik.