Jakarta, Bolong.id - Berikut adalah teks wawancara pers dengan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Lu Kang tentang kecelakaan pemasangan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Reporter: Saya ingin bertanya tentang kecelakaan terjadi di KCJB. Kecelakaan itu menewaskan 2 orang pekerja Tiongkok dan melukai 4 orang lainnya. Apa tanggapan dari Anda? Apakah pembangunan KCJB akan tetap tepat waktu?
Duta Besar Lu Kang: Saya memperhatikan sudah ada pernyataan dari penanggungjawab kementerian terkait pemerintah Indonesia dan dari PT.KCIC. Di sini saya juga berbagi informasi yang saya dapat.
Sekitar pukul 16.30 tanggal 18 waktu setempat, di KCJB lokasi dekat Kabupaten Bandung Barat, saat mesin pemasangan rel lagi tempuh jalan turun besar, terjadi gangguan rem, sehingga sarana hilang kendali dan keluar dari jalur.
Kecelakaan itu mengakibatkan 2 pekerja teknis yang berwarga negara Tiongkok meninggal, dan 2 orang lagi juga pekerja teknis Tiongkok luka-luka, bukan 4 orang terluka.
Mereka datang ke Indonesia untuk membangun KCJB, dan untuk menyumbang kepada kerjasama Tiongkok-Indonesia. Dua perkerja meninggal adalah hal yang sangat menyakitkan.
Di sini saya menyampaikan rasa dukacita mendalam kepada mereka yang tewas dan rasa simpati kepada keluarganya. Setelah kecelakaan itu terjadi, tak sedikit teman-teman Indonesia menyampaikan belasungkawa kepada 2 pekerja Tiongkok yang meninggal. Ini mencerminkan rasa persahabatan tulus dari rakyat Indonesia, kami ucapkan terima kasih.
Sekarang penanganan kecelakaan masih berlangsung. Setelah kecelakaan terjadi, PT.KCIC dan High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) dalam waktu pertama menyelamatkan pasien dan melakukan penanggulangan darurat. Sekarang kondisi 2 korban yang luka-luka sudah sangat stabil, seorang sudah keluar RS pada esok harinya, yaitu tanggal 19.
Kedubes Tiongkok sedang menjaga komunikasi akrab dengan pihak pemerintah Indonesia dan PT.KCIC sebagai penanggungjawab proyek. Diketahui, akibat kecelakaan sedang terus diselidiki.
Berdasarkan informasi yang kami dapat sampai sekarang, yang terjadi kecelakaan adalah sarana yang digunakan selama pemasangan rel, bukan sarana operasi di kemudian hari ketika KCJB dipakai, maka tidak berkaitan dengan kualitas konstruksi kereta cepat, juga tidak berdampak pada keamanan kereta setelah rampung.
Sekarang, penanggulangan di lapangan sudah mau selesai, pemulihan sudah dimulai dengan teratur. Seperti disampaikan pemerintah Indonesia dan pengurus proyek KCJB, kecelakaan kali ini tidak berdampak pada jadwal rampung proyek KCJB.
Saya juga ingin berterima kasih atas perhatian dari teman-teman media terhadap kecelakaan, khususnya perhatian terhadap 2 pekerja Tiongkok yang tewas.
Reporter: Tentang kecelakaan KCJB, bagaimana dengan korban tewas?
Duta Besar Lu Kang: Sudah saya sampaikan tadi, setelah kecelakaan itu terjadi, PT.KCIC dan HSRCC, terutama perusahaan yang ikut dalam konstruksi, dalam waktu pertama kontak keluarga mereka. Sekarang penanganan kecelakaan masih berlangsung. Saya berharap bertolak dari kehormatan kepada yang meninggal dan kepada keluarga mereka, dan juga kepada upaya dilakukan oleh perusahaan, kita lebih baik menunggu hasil penanganan.
Tadi saya bilang, mereka ini datang ke Indonesia untuk membangun KCJB, dan untuk menyumbang kepada kerjasama Tiongkok-Indonesia. Saya percaya pihak Tiongkok dan Indonesia terutama perusahaan yang ikut konstruksi pasti akan mengatur. (*)
Advertisement