Beijing, Bolong.ID - Di Tiongkok, sekitar satu persen orang beragama Kristen. Maka, kemeriahan Natal di sana lebih pada komersial. Wisata, belanja, pernak-pernik Natal.
Dilansir dari whychristmas.com banyak anak muda merayakan Natal di kota-kota di sana. Mereka saling memberi hadiah, mirip seperti hari Valentine.
Dalam bahasa Tionghoa Happy/Merry Christmas adalah 'Sheng Dan Kuai Le atau 圣诞快乐' dalam bahasa Mandarin dan 'Seng Dan Fai Lok atau 聖誕快樂' dalam bahasa Kanton. Selamat/Selamat Natal dalam lebih banyak bahasa.
Di Tiongkok, Santa dikenal sebagai 'Sheng dan lao ren' (Tradisional: 聖誕老人, Disederhanakan: 圣诞老人; berarti Pria Natal Tua).
Hanya sedikit orang yang memiliki Pohon Natal. Jika orang memiliki pohon, biasanya pohon itu terbuat dari plastik dan mungkin dihias dengan rantai kertas, bunga kertas, dan lentera kertas (mereka mungkin juga menyebutnya pohon cahaya). Pohon Natal yang akan dilihat kebanyakan orang ada di pusat perbelanjaan.
Hal yang aneh adalah bahwa sebagian besar Pohon Natal dan dekorasi Natal plastik dunia dibuat di Tiongkok, tetapi orang yang membuatnya mungkin tidak memiliki dekorasi seperti itu di rumah mereka sendiri saat Natal!
Sebuah tradisi yang menjadi populer, pada malam Natal, adalah memberi apel. Banyak toko menjual apel yang dibungkus kertas berwarna. Orang memberi apel pada malam Natal karena dalam bahasa Tionghoa Malam Natal disebut "Ping'an Ye" (平安夜), artinya malam yang damai atau tenang, yang diterjemahkan dari lagu Natal 'Malam Sunyi'. Kata apel dalam bahasa Mandarin adalah "píngguǒ" (苹果) yang terdengar seperti kata perdamaian.
Beberapa orang pergi bernyanyi Carol, meskipun tidak banyak orang yang mengerti atau tahu tentang Kisah Natal. Jingle Bells adalah lagu Natal yang populer di Tiongkok!
Orang-orang yang beragama Kristen di Tiongkok pergi ke kebaktian khusus. Kebaktian Misa Tengah Malam telah menjadi sangat populer.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
