Nairobi, Bolong.ID - Hari budaya Tionghoa diadakan di ibu kota Kenya, Nairobi, Senin (28/11/2022) malam. Menampilkan opera, peragaan busana, dan kung fu.
Dilansir dari Global Times (30/11/2022) acara itu digelar Kedutaan Besar Tiongkok di Kenya, Institut Konfusius di Universitas Nairobi dan Pusat Kebudayaan Kenya ini mengusung tema "Opera China".
Zhou Meifen, konselor budaya Kedutaan Besar Tiongkok di Kenya, mengatakan acara budaya yang menampilkan Opera Peking, riasan wajah, peragaan kostum, dan seni bela diri tepat waktu di tengah upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pertukaran dan pemahaman budaya Sino-Kenya.
Zhou menambahkan bahwa dengan menghadiri perayaan hari kebudayaan Tionghoa, pemuda Kenya akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kekayaan tradisi, kepercayaan, dan sistem nilai bangsa Asia.
“Memperkuat pertukaran pemuda dan meningkatkan pertukaran orang-ke-orang antara Tiongkok dan Afrika adalah salah satu konten penting dari Proyek Pertukaran Orang ke Orang dan Budaya dalam Rencana Aksi Dakar Forum Kerjasama Tiongkok Afrika,” kata Zhou.
Dia mencatat bahwa pendalaman budaya, serta pertukaran orang-ke-orang, telah menjadi landasan penting bagi hubungan Sino-Kenya yang kuat, menambahkan bahwa dalam waktu dekat, Kedutaan Besar Tiongkok di Kenya bermaksud mengadakan acara yang meningkatkan pemahaman budaya di antara warga negara dari kedua mitra bilateral.
Lung'ashi Nyongesa, direktur manajemen pengetahuan di Festival Teater Internasional Kenya, mengatakan negara merasa terhormat untuk menggelar perayaan hari budaya Tiongkok, penegasan kembali kerjasama bilateral yang berkembang dan persahabatan antara Nairobi dan Beijing.
Nyongesa mencatat bahwa budaya Tionghoa memiliki prinsip yang bertahan lama termasuk harmoni, toleransi, dan mengejar kebaikan bersama yang dapat ditiru secara lokal untuk membantu masyarakat Kenya berkembang.
Kimingichi Wabende, dosen di Departemen Sastra dan Seni Pertunjukan, Universitas Nairobi, mengatakan bahwa dengan memanfaatkan pertukaran budaya, Kenya dan Tiongkok dapat meningkatkan kerja sama mereka ke tingkat yang baru dan bermanfaat bagi kaum muda.
Wabende mencatat bahwa budaya Tionghoa telah beresonansi dengan pemuda Kenya, sebagaimana dibuktikan dengan semakin banyak orang yang mempelajari bahasa Mandarin dan memperoleh kecakapan dalam kung fu.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement