Lama Baca 2 Menit

Bangkai Kapal Dinasti Qing Ditemukan di Shanghai

23 November 2022, 08:35 WIB

Bangkai Kapal Dinasti Qing Ditemukan di Shanghai-Image-1
Kapal Kuno No 2 Muara Yangtze diselamatkan di perairan dekat Shanghai pada hari Senin. Kapal dagang berusia 150 tahun itu diangkat dari dasar sungai dalam operasi teknologi tinggi yang berhasil menjaga struktur kapal tetap utuh, kata Administrasi Warisan Budaya Nasional. JIN LIWANG/XINHUA

Shanghai, Bolong.Id - Sebuah kapal karam kuno peninggalan Dinasti Qing, ditemukan di perairan Shanghai, Senin (21/11/2022).

Dilansir dari 环球网, Senin (21/11/2022) itu bangkai Kapal Yangtze No. 2 berasal dari masa pemerintahan Kaisar Tongzhi (1862-1875) dari Dinasti Qing. 

Penyelamatan ini mengungkap teknologi pembuatan kapal selama Dinasti Qing.

Sebuah tonggak sejarah dalam upaya arkeologi bawah air Tiongkok, kapal yang tenggelam itu terdeteksi pada tahun 2015 selama survei bawah air utama.

Selama tujuh tahun berikutnya, serangkaian proyek kerja lapangan arkeologi bawah air dilakukan di perairan pulau Hengsha di Distrik Chongming Shanghai.

Menurut penyelidikan arkeologi, panjang kapal itu sekitar 38,1 meter dan lebar 9,9 meter. Ini memiliki 31 kabin dan sarat dengan peninggalan budaya yang sangat indah seperti porselen yang dibuat di Jingdezhen, "ibu kota porselen" yang terkenal di dunia di Provinsi Jiangxi, Tiongkok Timur.

Peninggalan seperti tembikar tanah liat ungu dan bahan bangunan juga ditemukan di dalam dan sekitar kapal karam. Para arkeolog percaya penggaliannya juga dapat berkontribusi pada studi sejarah keramik dan ekonomi di Dinasti Qing.

Bangkai Kapal Dinasti Qing Ditemukan di Shanghai-Image-2
adegan penyelamatan Bangkai Kapal karam Dinasti Qing ditemukan di Shanghai

Operasi penyelamatan melihat penggunaan peralatan dan teknologi canggih seperti perangkat pencitraan bawah air untuk, air berlumpur dan teknologi terowongan perisai.

Menurut pihak berwenang setempat, bangkai kapal tersebut akan segera dipindahkan ke dermaga di dekat Sungai Huangpu untuk pelestarian lebih lanjut dan penelitian arkeologi.(*)