Budaya Serigala, Pekerjaan Sehari-hari Karyawan Huawei terungkap - Image from awsimages.detik.net.id
Shenzhen, Bolong.id - Huawei, perusahaan raksasa telekomunikasi Tiongkok, menerapkan “budaya serigala” sebagai etos kerja perusahaan. Hal ini telah membuat Huawei berkembang sangat pesat, namun belakangan juga membuat Huawei terjebak masalah. Latar belakang militer pendiri Huawei, Ren Zhengfei, yang adalah insinyur militer (Partai Komunis Tiongkok) PKT selama hampir satu dekade sebelum mendirikan Huawei, sangat cocok dengan budaya serigala ini.
Dilansir dari 中国汽车销售培训网, salah satu karyawan Huawei di Tiongkok membocorkan, didalam perusahaan diterapkan manajemen militer, misalnya dengan menerapkan jam kerja yang sangat panjang. Setiap hari, karyawan Huawei memulai aktivitas dari sarapan yang dimulai pukul 08:10, kerja pagi dimulai pukul 08:30, makan siang pukul 12:00, dan istirahat makan siang pukul 13:00 hingga 14:00. Kebanyakan, karyawan pulang kerja pada pukul 20:30 malam dan menerima makan malam gratis. Setidaknya 12 jam sehari harus berada di kantor.
Setelah makan siang biasanya para karyawan Huawei akan tidur siang di tempat tidur tempat tidur tarik yang ada di bawah meja, lampu dimatikan, dan pria, wanita tidur bersebelah-sebelahan.
Waktu istirahat tiba hal biasa yang terjadi tidak ada keributan sesaat, baik saat latihan atau pertemuan di malam hari. Beberapa media telah melakukan investigasi lanjutan pada jam kerja karyawan Huawei, dan Huawei menyala terang sekitar pukul 20:30. Sampai setelah pukul 23:00, ada gelombang pertama klimaks off-work di pintu Huawei, dan karyawan keluar satu demi satu.
Karyawan Huawei juga bercerita, “budaya serigala” ini telah mendorong para karyawan untuk melanggar beberapa norma perusahaan. Asalkan demi keuntungan perusahaan, manajemen memberikan keleluasaan bagi karyawan untuk melanggar peraturan tertentu, sehingga peraturan-peraturan tersebut hanyalah formalitas yang diperlihatkan pada orang luar.
Mengapa karyawan Huawei bekerja sangat keras? Banyak orang menjawab pertama adalah bayaran Huawei yang tinggi terhadap karyawan.
Perlakuan Huawei memang jauh lebih unggul dibanding perusahaan domestik lainnya.
Berdasarkan Perjanjian Huawei akan ada kerja lembur setiap minggu. Di antara 80.000 karyawan, ribuan memiliki pendapatan tahunan sekitar 5 juta yuan (sekitar Rp 5M), dan puluhan ribu mendapat gaji tahunan 1 juta yuan (sekitar Rp2M). Dan bonus akhir tahun sekitar 150 ribu yuan (sekitar Rp330 juta) untuk karyawan dengan kinerja buruk.
Di satu sisi memberi gaji pegawai memang salah satu faktor yang paling penting. Namun, selain memberi gaji yang tinggi, Huawei juga memiliki manajemen kinerja yang ketat. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement