Beijing, Bolong.id - Fesyen label SISIO menyatukan ajaran Buddha, kaligrafi Tiongkok dan kesehatan mental. Ikut di Paris Fashion Week mulai 3 Maret 2023.
Dilansir dari daoinsight.com (07/03/2023) Konsep merek itu punya sejarah. Pendiri SISIO, Charlotte Shao, mendirikan SISIO sebagai pelampiasan atas pengalamannya depresi dan gangguan bipolar.
Menurut Global Fashion Collective, tujuan Charlotte Shao adalah menginspirasi pengidap gangguan mental. Agar mereka berjuang menghadapi kendala secara langsung.
Sejalan dengan etos ini, koleksi SISIO busana Musim Gugur/Musim Dingin berpusat pada Sutra Hati, sebuah kitab suci utama dalam Buddhisme Asia Timur yang dibayangkan Shao sebagai salah satu jawaban untuk perjuangan kesehatan mental.
Terinspirasi oleh terjemahan teks ke dalam bahasa Tiongkok oleh sarjana terkenal Dinasti Tang (618-907 M), Xuanzang, banyak dari koleksi ini menampilkan segmen Sutra Hati yang ditulis dalam kaligrafi Tiongkok yang dipasangkan dengan elemen desain kontemporer.
The Global Fashion Collective memberikan detail lebih lanjut tentang koleksi ini: “Setiap bagian dibuat dengan maksud untuk menghadirkan kekuatan dan ketenangan pikiran bagi pemakainya, melalui penggunaan kain berkualitas tinggi dan perhatian yang sempurna terhadap detail.
“Koleksinya tidak hanya lini mode tetapi juga penghargaan terhadap kebijaksanaan dan ajaran Sutra Hati, berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan sutra untuk membawa keseimbangan dan ketenangan dalam hidup seseorang.”
Koleksi dari desainer Tiongkok lainnya, termasuk Fengchen Wang, Ziggy Chen, dan Sankuanz, juga dipamerkan di Paris Fashion Week, yang mencerminkan kehadiran desain Tiongkok yang berkembang di panggung global.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement