Margaret Zhang - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Margaret Zhang telah memilih kampanye pertama yang ambisius sebagai direktur editorial baru Vogue Tiongkok. Itu mengguncang representasi di industri mode Tiongkok.
Wanita cantik berusia 28 tahun, yang menjadi editor termuda Vogue itu pada Februari 2021, telah meluncurkan kampanye casting terbuka berjudul Vogue New Face untuk mempromosikan keragaman dan inklusi dalam mode Tiongkok.
Vogue Tiongkok, edisi lokal dari publikasi mode Condé Nast, pertama kali mengumumkan kampanye tersebut kepada 12 juta pengikutnya di Weibo minggu lalu.
Hari ini (14/7/2021), perusahaan secara resmi membuka aplikasi untuk casting terbuka dan mengkonfirmasi akan mengadakan acara casting popup pertamanya di Chengdu pada 7 Agustus 2021.
“Kita tidak perlu mengikuti standar orang lain. Tidak melangkah di jalur tradisional, tidak mengikuti aturan kuno, memiliki pandangan dan kesadaran sendiri adalah kualitas yang paling dibutuhkan generasi ini,” kata Zhang dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari Sixth Tone pada Rabu (14/7/2021), Perusahaan mengatakan tidak memiliki standar tetap untuk New Face ini. “Tidak peduli jenis kelaminnya, ukuran tubuh, atau latar belakang budaya yang mereka miliki, setiap pecinta mode yang berani bermimpi dapat dilihat oleh publik di Vogue Tiongkok,” tulis perusahaan tersebut.
Kampanye tersebut telah mendapat pujian dari publik Tiongkok dan orang dalam industri, sebagai tanda bahwa standar kecantikan Tiongkok, setidaknya di kalangan generasi muda, secara bertahap menjadi lebih terbuka. Tagar kampanye, #hinewface, telah menerima lebih dari 1,4 juta tampilan di Weibo pada saat dipublikasi.
Media mode di seluruh dunia telah menghadapi kritik atas preferensi mereka untuk model yaitu tinggi, kurus, dan berkulit putih, yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap para pembaca mengenai citra diri mereka. Di Tiongkok, ada gerakan yang baru lahir tetapi terus berkembang untuk melawan body shaming dan kurangnya keragaman di media.
Christine Tsui, konsultan dan kolumnis bisnis fesyen yang berbasis di Shanghai, mengatakan kepada Sixth Tone bahwa dengan meluncurkan kampanye tersebut, Zhang telah membuat langkah pertama yang tepat untuk mengatasi kurangnya keragaman fesyen Tiongkok.
“Acara pemasaran secara mandiri mungkin tidak mengubah situasi saat ini, tetapi kondusif untuk mendiversifikasi standar kecantikan,” kata Tsui.
Tsui juga memperkirakan bahwa format casting terbuka akan menarik bagi kaum muda Tiongkok, yang ingin menjadi peserta, tidak hanya menjadi penonton.
“Ini merupakan bentuk komunikasi dua arah, padahal sebelumnya media melakukan komunikasi satu arah, dengan hanya merilis berita atau iklan,” kata Tsui.
Acara popup di Chengdu akan berlangsung 24 jam, menurut Condé Nast. Mereka yang ingin berpartisipasi harus mendaftar melalui aplikasi VOGUEclub, sebelum dipilih untuk menghadiri casting.
Zhang telah menjadi sosok terkenal sejak menjabat di posisinya sekarang di Vogue Tiongkok. Dia pertama kali menjadi dikenal ketika meluncurkan blog Shine by Three ketika dia baru berusia 16 tahun. Dia telah memegang banyak peran, termasuk pembuat film, fotografer, konsultan, dan penulis. (*)
BACA JUGA
Advertisement