Lama Baca 2 Menit

Menteri Luhut: 6 Hal Ketidakpastian Ekonomi Dunia

12 October 2022, 16:13 WIB

Menteri Luhut: 6 Hal Ketidakpastian Ekonomi Dunia-Image-1
Luhut Pandjaitan menyimpulkan 6  hal yang dapat digarisbawahi dalam menghadapi ketidakpastian gejolak ekonomi Dunia (perfect strom).

Jakarta, Bolong.Id - Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan menyimpulkan 6  hal ketidakpastian gejolak ekonomi dunia.

Pertama, kita menghadapi Perfect Strom: “Today is perfect strom, kita sedang menghadapi ketidakpastian ekonomi dunia sangat tinggi, tolong semua hati-hati," ujarnya.

Kedua, situasi ekonomi dunia penuh ketidakpastian, Indonesia harus menyiapkan skenario terburuk. Stress test dilakukan pada berbagai skenario untuk mengidentifikasi risiko yang dapat menjadi titik lemah bagi perekonomian Indonesia dan langkah-langkah untuk mengatasinya.

“Kami kemarin sepakat dari berbagai bidang, kalau terjadi sampai kepada weapon nuclir, kita harus lihat apa yang bisa kita lakukan. Saya selaku kontigen Tentara saya selalu membuat kontigensi menghadapi semua dan telah disiapkan”.

Ketiga, dalam mengatasi pandemi COVID-19, Indonesia telah menunjukkan bahwa kita dapat menyelesaikan masalah yang paling kompleks selama kita bekerja sama dan menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan data sebagal dasar kebijakan.

Keempat, Dalam 8 tahun terakhir, Indonesia telah mentransformasi ekonomI menjadi leblh efisien, leblh maju, dan tidak terialu bergantung pada komoditas. Hal ini dicapal melalui hilirisasi industri, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, dan transformasi perdesaan.

Kelima, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi CO2, memitigasi dampak perubahan Iklim. Langkah mitigasi perubahan iklim dengan menyeimbangkan dengan target pertumbuhan ekonomi.

Keenam, di tengah situasi ekonomi dunia yang penuh ketidakpastian, ketahanan ekonomi harus diperkuat dengan:

a. Penguatan proses pemulihan pasca pandemi - dengan transformasi ekonomi.

b) Melanjutkan proses hifirisasl untuk memperkuat ketahanan eksternal dan domestik 

c) Melakukan efisiensI belanja melalui digitalisasi 

d) Langkah-langkah inovatif untuk mengurangi ketergantungan subsidl energi.

(Zsa Zsa Dhasa/ Muhammad Fakhri)

(*)