Lama Baca 3 Menit

SERU, Persaingan Ketat AS-China Mencapai Bulan

12 September 2022, 15:31 WIB

SERU, Persaingan Ketat AS-China Mencapai Bulan-Image-1
Sistem Peluncuran Luar Angkasa Artemis I dan pesawat ruang angkasa Orion di landasan peluncuran 39B. - Gregg Newton/AFP


Beijing, Bolong.id - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA mempersiapkan "Misi Artemis I" untuk kembali mendarat di bulan. Sedangkan, Tiongkok melakukan hal yang sama. Persaingan bakal ketat.

Dilansir dari epochtimes.com Minggu (11/09/22), analisis Tiongkok mengatakan, PKC (Partai Komunis China) sudah mendukung misi antariksa Tiongkok ke bulan. Maka, persaingan Tiongkok melawan AS bakal seru.

NASA sedang mempersiapkan peluncuran ketiga satelit menuju ke bulan, Artemis 1, setelah kedua peluncuran tertunda karena masalah teknis. 

Jika "misi Artemis 1" sukses, akan melakukan orbit tanpa awak di sekitar bulan selama lebih dari sebulan. Kapsul Orion pada roket itu diperkirakan akan berada di luar angkasa selama 37 hari, mengorbit bulan dari orbit sekitar 100 kilometer di atas permukaan bulan.

Sebagian besar dunia bersukacita atas "misi Artemis 1", tetapi Partai Komunis Tiongkok bereaksi sebaliknya, dengan artikel pedas di tabloid Tiongkok Global Times menuduh Amerika Serikat menghasut perlombaan ruang angkasa baru, Amerika Serikat semakin memusuhi PKC di bidang luar angkasa.

Ring Time edisi Inggris juga mengancam bahwa ketika NASA berusaha untuk menghidupkan kembali kejayaan pendaratan di bulan "Apollo", Partai Komunis Tiongkok sedang mengembangkan rencana inovatif untuk melaksanakan misi berawaknya sendiri ke bulan.

Badan Antariksa Nasional Tiongkok mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya berencana untuk melakukan tiga misi bulan tanpa awak selama dekade berikutnya karena berusaha untuk bersaing dengan Amerika Serikat di era baru eksplorasi ruang angkasa.

PKC tidak hanya dituduh mencuri teknologi luar angkasa Amerika dan menciptakan sampah luar angkasa dalam jumlah besar, tetapi juga dituduh tidak bertanggung jawab karena tidak dapat mengontrol di mana roket jatuh kembali ke Bumi setelah beberapa kali diluncurkan. (*)

 

 

Informasi Seputar Tiongkok