Lama Baca 3 Menit

Pria Ini Ditahan Polisi China, Karena Rusuh di Tempat Vaksinasi

19 July 2021, 12:29 WIB

Pria Ini Ditahan Polisi China, Karena Rusuh di Tempat Vaksinasi-Image-1

Si pelaku, Shang XX, yang ditahan selama 12 hari - Image from 封面新闻

Wenchuan, Bolong.id - Seorang pria membuat kericuhan di tempat vaksinasi di Kota Weizhou, Sichuan, Tiongkok, Jumat (16/7/21). Ia marah, karena tidak mendapat nomor antrean vaksinasi, lalu membuat keributan, menimbulkan tiga orang terluka. 

Dilansir dari 封面新闻 pada Senin (19/07/2021), sekitar pukul 9 pada tanggal 16 Juli 2021, Kantor Polisi Weizhou dari Biro Keamanan Umum Kabupaten Wenchuan di Prefektur Aba, Sichuan menerima laporan bahwa ada gangguan di Pusat Kesehatan Kota Weizhou. 

Setelah menerima laporan, polisi langsung pergi ke tempat kejadian.

Polisi bergegas ke tempat kejadian dan mengetahui bahwa pembuat onar telah melarikan diri dari tempat kejadian. Petugas polisi yang keluar kemudian bekerja sama dengan polisi patroli di jalan. 

Melalui banyak kunjungan dan inspeksi serta pemantauan, pelaku, Shang XX, ditentukan sebagai sasaran. Dia akhirnya ditangkap di kediamannya.

Menurut penyelidikan, pada pukul 8:40 tanggal 16 Juli 2021, Pusat Kesehatan Kota Weizhou di Kabupaten Wenchuan sedang menjalani pekerjaan vaksinasi COVID-19. 

Shang tidak diberi giliran karena alasan pribadi dan tidak dapat divaksinasi. Dalam kemarahan, Shang menarik keyboard komputer staf di tempat pendaftaran vaksinasi. 

Setelah Shang memutuskan jalur koneksi keyboard komputer, ia menangkap staf dan orang-orang yang mencegahnya pergi, mengakibatkan cedera pada dua staf dan satu orang, dan mengakibatkan penangguhan sementara untuk pendaftaran vaksinasi.

Menurut Pasal 26 Undang-Undang Republik Rakyat Tiongkok tentang Hukuman Administrasi Keamanan Publik, tindakan pelaku merupakan provokasi. Biro Keamanan Umum Kabupaten Wenchuan memutuskan untuk menjatuhkan hukuman administratif 12 hari penahanan untuk Shang. Pada hari itu, pelaku, Shang XX, dikirim ke Pusat Penahanan Kabupaten Wenchuan untuk ditahan. (*)