Yusupjan Yasinian - Image from CCTV
Jenewa, Bolong.id - Pada 29 Juni 2021 pekerja bernama Yusupjan Yasinian dari Kabupaten Akto, Prefektur Otonomi Kizilsu Kirgiz, Xinjiang, menjelaskan situasi ketenagakerjaan para pekerja migran di Xinjiang. Itu dilakukan di Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB.
Dilansir dari China News pada Rabu (30/6/2021), Yusupjang menjelaskan bahwa pada tahun 2017, ia datang untuk bekerja di sebuah perusahaan di Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi.
Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang perakitan aksesori ponsel. Perusahaan menandatangani kontrak kerja dengannya untuk membeli lima asuransi dan satu dana perumahan untuk Perlindungan hukum, dan menyediakan asrama karyawan secara gratis.
Kondisi di tempat juga sangat baik, termasuk lemari es, AC, mesin cuci, pemanas air, dll semua tersedia.
Setelah setahun bekerja, ia menjadi ketua tim, dan gajinya meningkat dari awal 4.500 yuan (Sekitar Rp 10 juta) menjadi 5.500 yuan (Sekitar Rp 12,3 juta).
Cuti juga akan diberikan ketika para pegawai mengajukan cuti. Perusahaan juga menyediakan kantin halal. Setelah bekerja atau di akhir pekan, pegawi juga dibebaskan untuk pergi beribadah ke masjid.
Yusupjang mengatakan bahwa pada tahun 2019, karena harus mengurus orangtuanya, dia kembali ke kampung halamannya dan memulai bisnis dekorasi dengan modal 90.000 yuan (Sekitar Rp 202,2 juta) yang telah ia kumpulkan.
Sekarang dia memiliki pendapatan tahunan lebih dari 300.000 yuan (Sekitar Rp 673,9 juta) dan telah membangun sebuah bangunan dua lantai untuk keluarganya tahun lalu. (*)
Advertisement
