Lama Baca 3 Menit

Pendidikan Seks Anak di China, Cegah Perkosaan

10 April 2021, 16:18 WIB



Pendidikan Seks Anak di China, Cegah Perkosaan-Image-1

Gambar Ilustrasi - Image from Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silahkan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id - Pendidikan seks sederhana untuk anak-anak seumuran SD diberikan di sekolah-sekolah Tiongkok. Juga kepada para orang tua. Tujuannya, anak bisa mencegah pelecehan seks, bahkan pemerkosaan. 

Dilansir dari People's Daily Online (人民网), Jumat (09/04/2021) Kementerian Pendidikan Tiongkok memperluas target pendidikan pelecehan seksual kepada orang tua. 

Para orang tua dididik dulu, sebelum anak-anak. Sebab, konsep pendidikan seks mereka sangat konservatif. Sehingga tidak efektif mendidik anak-anak mereka.

Setelah dirilis, itu dikeluhkan seorang ibu di Xiaoshan, Hangzhou. Dia memposting gambar dan mempertanyakan, apakah perlu pendidikan seks untuk anak?

Banyak orang tua, tidak hanya tidak mendidik anak mereka tentang pencegahan kekerasan seksual, tetapi juga secara tidak sadar menganggap pendidikan seks sebagai topik sensitif. Dan, bukan komunikasi orang tua-anak. 

Maka, agar ini berhasil, perlu mengubah stereotipe orang tua. Ada dua cara untuk berubah:

Pertama, bagian administrasi pendidikan dan sekolah harus memperkuat kepercayaan diri dan tidak segan-segan. Kita harus yakin dengan teguh bahwa kita tidak menunggu kita untuk melaksanakan pendidikan pencegahan kekerasan seksual. 

Kita tidak bisa mundur hanya karena orang tua dan masyarakat tidak mengerti dan tidak mendukungnya. 

Sebaliknya, kita harus maju melalui berbagai cara untuk menjelaskan kepada orang tua dan publik tentang pencegahan pendidikan kekerasan seksual Penting dan pentingnya, serta taruhannya, berusaha untuk mendapatkan dukungan dari orang tua dan masyarakat umum.

Kedua adalah memasukkan pendidikan pencegahan kekerasan seksual sebagai kursus profesional ke dalam sistem kurikulum pendidikan wajib, merumuskan garis besar kurikulum, mengedit buku teks pendidikan seks, mempekerjakan guru penuh waktu, dan melakukan pengajaran yang dinormalisasi. 

Dengan cara ini, pendidikan pencegahan kekerasan seksual pasti akan efektif, dan orang tua dengan sendirinya akan mengungkapkan pengertian dan dukungan mereka. (*)