Lama Baca 3 Menit

Ditanya Pers, Apakah WHO Akan Teliti Wuhan Lagi? Ini Jawab PM China

13 March 2021, 16:22 WIB

Ditanya Pers, Apakah WHO Akan Teliti Wuhan Lagi? Ini Jawab PM China-Image-1

Li Keqiang - Image from cnsphoto

Beijing, Bolong.id - Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang menjawab aneka pertanyaan pers di konferensi pers di Aula Besar Rakyat di Beijing.

Reporter EFE Spanyol bertanya mengenai AS yang menuduh Tiongkok kurang transparan dalam kelompok pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat mengunjungi Wuhan bulan lalu. 

Waktu itu, pakar WHO mengatakan, bahwa kolega Tiongkok membagikan banyak detail pekerjaan. Juga, kelompok ahli ingin mendapatkan lebih banyak data asli tentang kasus corona dari Oktober hingga Desember 2019.

Reporter bertanya, apakah Tiongkok bersedia memberikan data tersebut, atau bersedia menerima tim ahli lain untuk mengunjungi Tiongkok?

Li Keqiang menanggapi, bahwa pandemic corona adalah peristiwa kesehatan masyarakat global yang tiba-tiba. Tiongkok dan semua pihak berharap dapat mengetahui dari mana virus itu berasal secepat mungkin. 

Ini akan membantu memutus saluran penularan dan mencegah serta mengendalikan pandemic dengan lebih baik dan lebih efektif. 

Namun, merunut sumber epidemi memang merupakan persoalan ilmiah yang kompleks yang menuntut negara-negara untuk memperkuat kerjasama dan melanjutkan penelitian. 

Berdasarkan prinsip dan sikap mencari kebenaran dari fakta, keterbukaan dan transparansi, serta kerjasama terbuka,

Tiongkok menjaga komunikasi dengan WHO dan juga mendukung para ahli WHO dalam melakukan penelitian di Tiongkok. 

Pada langkah berikutnya, Tioingkok juga bersedia terus bekerja sama dengan WHO untuk mempromosikan penelusuran ilmiah. 

Pandemi saat ini masih menyebar ke seluruh dunia, prioritas utama tidak hanya menelusuri sumbernya, tetapi juga melakukan berbagai tugas pencegahan dan pengendalian, termasuk vaksinasi. 

Virus corona adalah musuh bersama umat manusia. Tiongkok berharap semua pihak akan bergandengan tangan, karena dalam menghadapi musuh bersama umat manusia, tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri. 

Tetapi juga sangat yakin bahwa umat manusia memiliki kemampuan untuk pada akhirnya mengatasinya penyakit ini dan dapat berkomunikasi secara tattap muka di tahuhn depan. (*)