Lama Baca 3 Menit

Kasus Diskriminasi Ras di AS Memanas, Begini Reaksi Dalai Lama 

01 June 2020, 10:48 WIB

Kasus Diskriminasi Ras di AS Memanas, Begini Reaksi Dalai Lama -Image-1

George Floyd - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Minneapolis, Bolong.id - Beberapa waktu lalu terjadi tragedi besar-besaran di AS yang mengundang kecaman serius dari netizen di seluruh dunia. Kematian George Floyd, seorang pria berkulit hitam keturunan Afrika-Amerika oleh empat orang polisi di jalan Minneapolis telah membuat masyarakat di seluruh dunia, khususnya AS ketakutan, marah, dan sedih yang memicu demonstrasi besar-besaran di berbagai wilayah di AS.

Pria ini tewas usai lehernya ditekan dengan lutut selama hampir delapan menit oleh Derek Chauvin, salah satu dari empat polisi Minneapolis yang menahannya. Sebelumnya dilansir dari AFP, Floyd ditangkap karena diduga melakukan transaksi memakai uang palsu senilai US$ 20 atau sekitar RP 292 ribu pada Senin lalu (25/5). Meskipun kasus ini telah dibuka kembali dan mendapat dukungan dari presiden AS, Donald Trump, serta Derek Chauvin telah ditangkap, namun kemarahan masyarakat masih juga belum mereda.       

Sebagai negara yang terlebih dahulu mengalami diskriminasi ras, ada beberapa tanggapan dari masyarakat Tiongkok setelah melihat tragedi yang terjadi di AS belakangan ini. Kepala Tibetan Buddhism, Dalai Lama adalah salah satunya. Dalai lama sangat menyesalkan kematian Floyd dan menyalahkan diskriminasi serta rasialisme atas kematian pria itu.

Dilansir dari CNN, pemimpin spiritual Tibet tersebut tengah memberikan pengajaran virtual tentang belas kasih kepada para pengikutnya di Dharamsala, India (29/5/2020). Pengajaran virtual yang dilakukan Dalai Lama adalah bagian dari program dua hari pemberdayaan pengajaran di Avalokiteshvara yang berfokus pada ajaran kasih sayang. Dia mengambil salah satu contoh, yaitu kasus diskriminasi Floyd sebagai hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh umat manusia yang menerapkan ajaran belas kasih. Sebelumnya, Jeremy Lin, seorang pebasket keturunan Tionghoa yang lama tinggal di Amerika juga telah menyampaikan pendapatnya kepada segenap rekan-rekan Asia untuk memperjuangkan diskriminasi ras yang terjadi dimanapun dan kepada siapapun setelah melihat kasus Floyd.

Sumber: cnbcindonesia dan kompas.com