ByteDance - Image from Gambar diambil dari berbagai sumber. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami.
Beijing, Bolong.id - Aplikasi TikTok versi Tiongkok bernama Douyin, milik ByteDance, menggugat Tencent. Douyin menuding Tencent menyalahgunakan dominasi pasar untuk mengungguli saingannya.
Dilansir dari China News Network, Rabu (03/02/21) Douyin yang berbasis di Beijing, mengajukan gugatan, menuduh aplikasi WeChat dan QQ milik Tencent, melarang pengguna mereka berbagi konten dari Douyin selama tiga tahun.
Douyin meminta Tencent mencabut pembatasan kontennya dan membayar kerugian ekonomi USD14 juta atau Rp196 miliar.
"Kami percaya bahwa persaingan lebih baik bagi konsumen dan mempromosikan inovasi. Kami telah mengajukan gugatan ini untuk melindungi hak kami dan hak pengguna kami," kata juru bicara Douyin dalam sebuah pernyataan.
Menanggapi gugatan itu, Tencent menyatakan juga berencana untuk menuntut balik ByteDance. Tencent menuduh Douyin memperoleh informasi pengguna WeChat secara ilegal dan melanggar hak konsumen.
"Tuduhan dari ByteDance itu adalah murni palsu dan pembingkaian berbahaya," kata Tencent.
Gugatan ByteDance muncul hanya beberapa bulan setelah Tiongkok membuka penyelidikan terhadap grup Alibaba milik Jack Ma.
ByteDance dan Tencent adalah dua pemain terbesar di media sosial Tiongkok. WeChat punya lebih dari 1,2 miliar pengguna aktif bulanan, sementara aplikasi QQ memiliki hampir 700 juta pengguna aktif bulanan.
Douyin milik ByteDance, tidak merilis angka bulanan, tetapi bulan lalu dilaporkan bahwa rata-rata sekitar 600 juta pengguna aktif per hari. (*)
Alifa Asnia/Penerjemah
Advertisement