Tes COVID-19 - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Jakarta, Bolong.id – Seperti yang sudah diketahui, tes COVID-19 adalah cara untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak.
Namun harus diperhatikan, sebelum melakukan tes COVID-19. Kita harus tahu gejala-gejala COVID-19. Jika tubuh kita rentan terhadap virus ini karena faktor pekerjaan atau pernah melakukan kontak langsung dengan pasien COVID-19, maka sebaiknya kita mengisolasi diri sendiri.
Apabila dalam waktu 14 hari muncul gejala-gejala seperti terinfeksi COVID-19, barulah lakukan tes COVID-19.
Saat ini, hampir seluruh negara di dunia sudah memiliki caranya masing-masing untuk mendeteksi virus ini. Di Indonesia sendiri terdapat 3 jenis tes COVID-19 yang digunakan, yuk simak beritanya!
Tes Cepat Molekuler (TCM)
Mesin TCM - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
TCM adalah jenis tes yang biasa digunakan untuk mendeteksi penyakit Tuberkulosis (TBC). Diagnosis menggunakan TCM berdasarkan pemeriksaan molekuler menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge.
Cartridge akan mengidentifikasi RNA dari virus SARS CoV-2, sehingga hasil yang keluar akan menunjukan terinfeksi atau tidaknya seseorang. Penggunaan tes jenis ini terbilang cukup cepat karena hasil dapat diketahui dalam waktu kurang dari dua jam.
Polymerase Chain Reaction (PCR)
Mesin PCR - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
PCR atau yang biasa disebut dengan swab test menggunakan sampel lendir dari hidung dan tenggorokan. Lendir dari hidung dan tenggorokan digunakan karena dua tempat tersebut merupakan tempat utama di mana virus menyebar. Seperti yang kita ketahui COVID-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Menurut ahli, sampel dari saluran pernapasan bawah dan feses juga dapat digunakan dalam tes ini. Karena virus yang aktif pasti memiliki material genetika baik DNA maupun RNA.
Untuk COVID-19, material genetiknya adalah RNA. Material ini diamplifikasi dengan RT-PCR sehingga virus dapat dideteksi. Pemeriksaan menggunakan tes PCR membutuhkan waktu yang cukup lama, sebab untuk mendapatkan hasilnya harus melalui dua proses yakni ekstraksi dan amplifikasi.
Rapid Test
Ilustrasi Hasil Rapid Test Positif COVID-19 - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Rapid Test adalah pemeriksaan yang menggunakan sampel darah untuk mendeteksi Imunoglobulin, yakni antibodi yang terbentuk saat tubuh mengalami infeksi. Namun deteksi tidak akan menunjukan hasil yang akurat apabila saat test dilakukan kurang dari 7 hari setelah tubuh terinfeksi.
Hal ini akan menunjukan hasil ‘false negative’ yaitu kondisi yang tampak negatif meski sebenarnya positif. Namun, tes ini bisa dilakukan di mana saja dengan waktu yang singkat, hanya 15-20 menit.
Advertisement