Lama Baca 3 Menit

Ibu Negara Tiongkok Serukan Kesetaraan Gender dan Akhiri Kemiskinan

17 September 2020, 15:30 WIB

Ibu Negara Tiongkok Serukan Kesetaraan Gender dan Akhiri Kemiskinan-Image-1

Ibu Negara Tiongkok Peng Liyuan (彭丽媛) - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tiongkok, Bolong.id – Pandemi COVID-19 tantangan berat bagi ekonomi, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan perlindungan hak perempuan di Tiongkok. "Perempuan harus diangkat dari kemiskinan jika umat manusia ingin menghilangkan kemiskinan secara keseluruhan", kata Ibu Negara Tiongkok Peng Liyuan (彭丽媛) dalam video konferensinya, Rabu (16/9/20).

Video konferensi ini diadakan dalam rangka memperingati 25 tahun Konferensi Wanita Dunia Beijing dan peringatan 5 tahun KTT Wanita Global. Peng (彭) mengatakan bahwa keadaan wanita di seluruh dunia telah meningkat secara signifikan selama 25 tahun terakhir, di mana kesetaraan gender telah tercapai, perkembangan perempuan pun terus meningkat, dikutip dari CGTN News, Kamis (17/9/20).

Terlepas dari kemajuan IPTEK saat ini, Peng (彭) mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan masih memiliki ketimpangan dalam berbagai aspek, termasuk hak sosial dan kesempatan kerja. Contoh sederhana dari fakta ini, katanya, adalah jauh lebih banyak wanita yang hidup dalam kemiskinan daripada pria di seluruh dunia.

"Perjalanan menuju kesetaraan gender dan pengentasan kemiskinan masih panjang," tegas Peng (彭).

Ibu Negara Tiongkok tersebut mengimbau orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk bekerja bersama dan bertindak secara aktif untuk memberikan pendidikan dan kesempatan kerja yang setara kepada perempuan di mana pun. Serta memastikan mereka mendapatkan layanan kesehatan dan medis dasar dan untuk menghapus diskriminasi dan prasangka.

Ia mengatakan Tiongkok selalu menjadi pendukung aktif dan pendukung kuat perjuangan perempuan global dan pengentasan kemiskinan. Tiongkok akan mengentaskan kemiskinan pada akhir tahun 2020 ini, dan mencapai tujuan pengurangan kemiskinan 10 tahun lebih cepat dari yang diharapkan.

Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir mengadopsi serangkaian kebijakan di bidang ketenagakerjaan, pendidikan, jaminan sosial, kesehatan, dan kesejahteraan publik untuk mendorong perkembangan wanita, dan telah mencapai hasil yang luar biasa. Di antara 700 juta orang Tiongkok yang telah keluar dari kemiskinan, 50 persen di antaranya adalah wanita.

Pertemuan hari Rabu (16/9/20) ini diselenggarakan oleh All-China Women's Federation dan UN Women untuk berbagi pengalaman dalam melaksanakan komitmen yang telah dibuat pada KTT perempuan global sebelumnya, khususnya dalam pengentasan kemiskinan perempuan.