Lama Baca 3 Menit

Kerja Sama Google dan Jio India, Akankah Kalahkan Xiaomi?

27 July 2020, 13:57 WIB

Kerja Sama Google dan Jio India, Akankah Kalahkan Xiaomi?-Image-1

Jio Digital Life - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tiongkok, Bolong.id – Dilansir NetEase News, setelah umumkan akuisisi USD4,5 miliar atau sekitar Rp65 miliar dari sekitar 7,7% saham perusahaan layanan digital India Jio Platforms, rencana Google berikutnya adalah untuk meluncurkan ponsel pintar yang sangat murah di pasar India.  Analis percaya bahwa langkah ini dapat menyebabkan produsen Tiongkok mulai khawatir. 

Menurut data dari lembaga penelitian Canalys, pada kuartal kedua tahun ini, merek ponsel Tiongkok menyumbang hingga 75% di pasar India, sedangkan Samsung Korea Selatan menyumbang kurang dari 20%.

Jio Platform sudah mulai menjual ponsel fitur 4G beberapa paket internet berbiaya rendah. Tetapi menurut TarunPathak, wakil direktur Counterpoint Research, pengguna ponsel fitur Jio di India tidak melebihi 20%.

Counterpoint Research dan analis IDC mengatakan bahwa Google dan Jio akan menyediakan smartphone berbasis Android dengan harga tidak lebih dari USD50 atau sekitar Rp729 ribu. Saat ini di pasar smartphone India, ponsel umum berbiaya rendah dihargai antara USD70 hingga USD100 atau sekitar Rp1 juta hingga Rp1,4 juta.

Meski Google dan Jio sudah mematok harga yang murah untuk smartphone, menurut manajer penelitian IDC Kiranjeet Kaur, masih banyak masyarakat pedesaan India yang tidak mampu membelinya. Terlebih lagi, jika faktor-faktor seperti chip dan display diperhitungkan. Meski demikian, Kaur mengatakan ponsel berbiaya rendah yang diluncurkan Google dan Jio dapat bersaing dengan produsen ponsel Tiongkok.

Merespons hal ini, Peng Luping (彭路平) wakil presiden bisnis seluler Canalys mengatakan pada seorang reporter China Business News, “Di masa lalu, sebelum produsen Tiongkok memasuki pasar India, harga merek ponsel lokal India juga sangat murah, tetapi produk-produk lokal ini gagal secara bertahap dalam produk berikutnya.  Jadi ini bukan kali pertama produsen Tiongkok menghadapi tantangan produk-produk berharga murah.”

Peng Luping (彭路平) juga mengatakan, ketidakpastian geopolitik baru-baru ini telah memengaruhi produsen smartphone Tiongkok di pasar India. Produsen smartphone Tiongkok menyadari bahwa dalam kompetisi berikutnya, mereka tidak dapat mengandalkan keunggulan harga sebagai strategi pengembangan mereka, tetapi perlu lebih memahami lokalisasi dan  promosi nilai merek. (*)