Ilmuwan asal Wuhan di Lab BSL-4 - Image from Getty Images
Wuhan, Bolong.id - Menurut laporan media domestik pada 14 Maret, pada konferensi pers baru-baru ini yang diselenggarakan oleh Royal Institute of International Studies, WHO mengambil kesempatan untuk merilis hasil penelitian terbaru mereka.
"Mungkin hanya perlu beberapa tahun bagi dunia untuk mengetahui apa yang memicu pandemi global dari virus korona baru," ujar pakar dari WHO Peter Daszak.
"Pada saat yang sama, penelitian ilmiah kolektif juga dapat menentukan bagaimana hewan-hewan itu membawa virus. virus korona baru terinfeksi dengan kasus terkonfirmasi pertama yang ditemukan di Wuhan pada Desember 2019," tambahnya.
Ahli Virologi Belanda, Marion Koopmans yang juga terlibat dalam studi penelusuran ini menekankan bahwa dalam penelitian sebelumnya, kelompok ahli telah mempertimbangkan serangkaian hipotesis tentang bagaimana COVID-19 bermula, termasuk kemungkinan terjadinya kecelakaan di laboratorium.
Setelah mengunjungi tiga laboratorium di dekat pasar makanan laut China Selatan di Wuhan dan dengan cermat memeriksa prosedur khusus, proyek eksperimental, dan topik penelitian, tim mereka sampai pada kesimpulan akhir bahwa kecil kemungkinan terjadinya kecelakaan laboratorium di tempat-tempat ini.
Selain itu, Koopmans juga mengatakan bahwa meskipun sebagian besar ilmuwan tidak menerima bahwa rantai dingin menyebabkan pecahnya pandemi corona. Ia dan rekannya meninjau data sekuensing gen virus corona, dan data terkait menunjukkan bahwa virus mungkin disebarkan melalui kemasan makanan laut beku yang terkontaminasi.
"Kami tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan ini," katanya.
Dia menunjukkan bahwa dalam skala global, sulit untuk menentukan apakah kasus mahkota baru disebabkan oleh virus yang masih menular pada kemasannya. Kesimpulan ini juga sangat mendiskreditkan kekeliruan dari apa yang disebut virus Tiongkok yang diduga oleh beberapa politisi Amerika.
Meski kebenaran belum muncul, sikap Tiongkok selalu jelas terkait pekerjaan WHO dalam melacak sumber virus corona.
Seperti yang ditekankan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin pada konferensi pers reguler pada 18 Desember 2020. China bersedia untuk terus memperkuat kerja sama dengan WHO dan mempromosikan ketertelusuran global.
Juga diharapkan negara-negara lain, seperti Tiongkok, dapat mengambil sikap positif untuk bekerja sama dengan WHO, dan sepenuhnya siap untuk mencegah dan merespons dengan lebih baik krisis kesehatan masyarakat serupa yang mungkin muncul di masa depan.
Advertisement