Lama Baca 3 Menit

Selama Tahun Baru Imlek, Toko di Provinsi Hainan Bebas Bea

17 February 2021, 14:38 WIB

Selama Tahun Baru Imlek, Toko di Provinsi Hainan Bebas Bea-Image-1

Orang-orang berbelanja di toko bebas bea di Haikou, ibu kota provinsi Hainan, China Selatan, pada 10 November 2020. [Foto / Xinhua] - Image from Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silahkan hubungi kami.


Haikou, Bolong.id - Toko-toko bebas bea di provinsi Hainan telah menjadi tempat-tempat indah yang tidak boleh dilewatkan oleh banyak turis saat liburan. Pengunjung ke provinsi pulau resor bisa menikmati belanja bebas pajak selama empat hari pertama tahun baru imlek mulai 12 Februari.

Menurut data dari otoritas komersial provinsi Hainan, penjualan satu hari di toko bebas bea di Hainan melebihi 280 juta yuan pada 14 Februari.

Selama periode yang sama tahun lalu, toko bebas bea Hainan menjual barang-barang hanya senilai 16 juta yuan karena COVID-19, Haikou Daily melaporkan pada hari Selasa.

Promosi seperti undian lotre dan diskon besar-besaran dari beberapa merek kosmetik dan parfum semakin mendorong antusiasme pelanggan, kata Sun Lili, manajer toko bebas bea di pusat kota Haikou.

Dia mengatakan layanan belanja surat dan pengiriman baru yang diperkenalkan bersama oleh Kementerian Keuangan, Administrasi Umum Kepabeanan, dan Administrasi Perpajakan Negara pada 2 Februari membuatnya lebih nyaman bagi pembeli, karena mereka tidak perlu lagi pergi ke penjemputan yang ditentukan. Mereka juga tidak perlu khawatir tentang membeli barang-barang besar.

Mulai 1 Juli, Hainan menaikkan kuota belanja bebas bea lepas pantai menjadi 100.000 yuan per orang per tahun dari sebelumnya 30.000. Kategori barang juga diperluas dari 38 menjadi 45, dengan anggur dan produk elektronik ditambahkan ke daftar bebas bea.

Menurut statistik dari Administrasi Umum Kepabeanan, pada 2020 total penjualan barang bebas bea lepas pantai di Hainan mencapai 27,48 miliar yuan, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 103,7% dengan jumlah perjalanan belanja individu meningkat 19,2% menjadi 4,48 juta.


Agi Widjaya/Penerjemah