Jokowi dan Xi Jinping - Image from www.portonews.com
Tiongkok banyak melahirkan teknologi-teknologi baru di berbagai bidang. Hal ini mendorong Tiongkok menjadi negara adidaya di dunia.
Berbagai teknologinya juga seringkali dimanfaatkan oleh negara-negara lain. Salah satunya adalah Indonesia. Berikut adalah berbagai teknologi dari Tiongkok yang digunakan di Indonesia.
Tiongkok dikenal sebagai negara yang memberikan pengaruh paling besar bagi perekonomian dunia. Negara yang dikepalai oleh Xi Jinping ini mampu untuk menguasai berbagai lini industri mulai dari alat transportasi, alat komunikasi, barang elektronik, otomotif, arsitektur dan lainnya.
Sebagian besar barang produksi yang tersebar di dunia saat ini berasal dari negeri tirai bambu. Banyak ahli bahkan memperkirakan Tiongkok bisa mengungguli Amerika Serikat sebagai negara adidaya di dunia.
Indonesia juga salah satu negara yang banyak menggunakan barang-barang dari Tiongkok. Mulai dari alat transportasi, komunikasi, aplikasi, dan banyak lagi teknologi lainnya. Berikut ini adalah berbagai teknologi Tiongkok yang digunakan dan laris manis di Indonesia.
Teknologi dalam Atasi Virus Corona
Drone
Dalam menangani wabah corona di negaranya, Tiongkok menerbangkan drone ke seluruh daerahnya, baik di kota maupun di pedesaan.
Drone memungkinkan pihak berwenang mendapatkan informasi yang cepat dan akurat. Selain itu mereka tetap menjaga jarak aman antara petugas dan masyarakat, sehingga tidak terpapar virus corona.
Drone bisa berpatroli di sepanjang trotoar dengan pengeras suara yang bisa memperingatkan penduduk untuk tetap berdiam di rumah dan juga mengenakan masker.
"Jangan keluar rumah kecuali darurat, harap memakai masker kalau keluar rumah," kata petugas dengan speaker yang ada di drone.
Kehadiran drone ini tak jarang membuat orang-orang terheran-heran dengan kecanggihan teknologi dan ide yang dipakai oleh pemerintahan negaranya.
Meski begitu, teknologi ini sangat efektif untuk mengontrol aktivitas warga negaranya, terbukti ada warga desa yang sedang bermain mahjong di Chengdu yang dibubarkan melalui drone, karena kedapatan berada di luar rumah.
"Hardcore banget! high tech bikin hidup lebih efisien," kata netizen di Weibo.
Selain itu, drone juga dioperasikan di jalanan dengan scan QR yang dapat dipindai oleh pengemudi dengan telepon mereka. Sehingga mereka bisa mendaftarkan informasi kesehatan.
Drone pertanian juga digunakan. Drone itu bertugas untuk menyemprotkan desinfektan di daerah-daerah terpencil. Selain itu, ada juga drone yang digunakan untuk mengirim pasokan medis penting.
Pemda DIY Gunakan Drone untuk Semprot Disinfektan
Bercermin dari teknologi drone di Tiongkok yang efektif dan efisien untuk mengatasi wabah corona, Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengikuti jejaknya dengan melakukan penyemprotan disinfektan dengan drone di kawasan Malioboro, Jumat, 20 Maret 2020.
Selain menggunakan drone, mereka juga menggunakan penyemprotan drone secara manual. Penggunaan drone untuk menyemprot disinfektan di Malioboro ini dibantu oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY.
Koordinator Remote Pilot Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY, Kristianus Nugroho Budiantoro menyebutkan, pihaknya membawa tiga buah drone untuk menyemprot disinfektan.
Drone yang digunakan, menurut Kristianus, adalah drone yang telah di modifikasi. Drone ini awalnya adalah drone penyemprot spray di pertanian yang kemudian dimodifikasi.
Platform Pembelajaran Online
Karena penyebaran wabah corona, sekolah di Tiongkok sempat ditutup karena virus corona. Tantangan terbesar orangtua adalah membuat anak-anak tetap belajar serta mengerjakan tugas sekolah mereka.
Oleh sebab itu, banyak sekolah di Tiongkok yang meluncurkan platform pembelajaran online. Di sana, siswa dapat mengambil kelas tertentu dan guru memberikan pembelajaran dari rumah melalui platform e-streaming.
Indonesia Pakai 5 Platform Online untuk Belajar di Rumah
Dalam mengatasi libur sekolah karena virus corona, pemerintah dan pihak swasta memberikan aplikasi yang bisa diakses dan digunakan siswa untuk belajar di rumah.
Diantaranya adalah aplikasi Ruangguru yang merupakan salah satu aplikasi belajar yang populer di Indonesia, bahkan saat ini sudah membuka cabang di negara tetangga. Selain itu ada pula aplikasi lainnya seperti Zenius, Quipper, Cakap, Kippin School dan lainnya.
Pemerintah juga membuka website yang bisa digunakan pelajar Indonesia untuk belajar, salah satunya adalah Rumah Belajar, yang disediakan di website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dasbor Big Data
Tiongkok memberikan fasilitas bagi warganya untuk mengakses data yang lengkap dan update terkait penyebaran virus corona.
Data publik yang transparan dan dapat diakses oleh semua orang tersebut akan membantu melacak virus. Dasbor ini tidak hanya dibuat oleh World Health Organization (WHO), tetapi juga organisasi serta perusahaan kecil.
User dapat mengakses pembaruan realtime ini dengan mudah melalui aplikasi yang terpasang di ponsel pintarnya.
Indonesia Pakai Website dari Pusat dan Daerah untuk Update Virus Corona
Sebagaimana halnya dengan Tiongkok, Indonesia juga terapkan dasbor big data ini di wilayahnya. Hal ini untuk memberikan masyarakat akses informasi terkait wilayah mana saja yang terdapat orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan juga pasien positif corona.
Namun di Indonesia terdiri dari beberapa website dan tidak menjadi satu. Ada beberapa daerah yang membuat aplikasi atau website sendiri dan ada juga website dari Pemerintah Pusat.
Ilustrasi drone diterbangkan di Tiongkok - Image from katadata.co.id
Alat Transportasi
Motor Listrik
Motor listrik Indonesia juga berkiblat pada motor listrik yang di desain di Tiongkok. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur PT Cakra Motor Nasional, Robin. Ia mengakui kendaraan motor listrik yang diproduksinya merupakan hasil desain pabrikan dari Tiongkok.
Selain itu, ia menjelaskan desain komponen motor listrik Cakra yang diimpor dari Tiongkok, sementara perakitan motor tersebut tetap dilakukan di Indonesia.
Sejauh ini bahkan sudah ada empat jenis kendaraan dan tiga diantaranya tengah dilakukan sertifikasi uji tipe oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Robin mengatakan, meski desain motor listrik tersebut berasal dari Negeri Tirai Bambu namun Cakra merupakan merek asli Indonesia. Dirinya pun menargetkan paling cepat untuk penjualan dalam negeri akan mulai dilakukan di 2020 awal.
Bus Listrik
Selain motor listrik dan kereta cepat, bus listrik Indonesia juga ingin meniru dan menggunakan konsep bus listrik yang ada di Tiongkok. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Pada Mei 2018, Jokowi meminta Pemprov DKI menjadikan bus listrik sebagai armada baru di Jakarta. Jokowi menyebut, penggunaan bus listrik efektif untuk mengurangi kebutuhan minyak global.
Permintaan ini bermula ketika Jokowi memberikan sambutan dalam acara The 42nd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition. Jokowi bercerita sekilas tentang artikel yang dia baca di Bloomberg, kota besar di Tiongkok sudah menjadikan bus listrik sebagai angkutan umum di negaranya.
Kereta Cepat
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah mengumumkan jenis kereta yang akan digunakan Indonesia untuk operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) pada 2021 mendatang. Jenis kereta cepat itu adalah CR400AF.
CR400AF adalah kereta cepat generasi terbaru hasil pengembangan CRRC Qingdao Sifang, salah satu produsen besar kereta cepat di negeri tirai bambu.
Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung itu saat ini sedang dirakit di Tiongkok oleh CRRC Qingdao Sifang. Rencananya rangkaian kereta tersebut akan tiba di Indonesia pada 2020 mendatang.
Pada 13 September 2019, Operation and Maintenance Officer PT KCIC Budi Cai mengatakan, totalnya ada 11 unit kereta, yang masing-masing terdiri dari 8 gerbong dan akan dikirim ke Indonesia.
Kereta Cepat Tiongkok - Image from www.cnbcindonesia.com
Alat Komunikasi
Di dunia yang serba cepat dan efisien seperti saat ini, ponsel pintar sudah menjadi kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan oleh manusia. Tidak bisa dibayangkan lagi, bagaimana jadinya aktivitas keseharian kita tanpa menggunakan ponsel pintar.
Tiongkok juga memberikan banyak inovasi yang difokuskan untuk mengembangkan ponsel pintar tersebut. Alhasil saat ini, berbagai merek ponsel pintar Tiongkok menangkan persaingan pasar smartphone di Indonesia.
Menurut laporan firma riset IDC pada September 2019, vendor smartphone Tiongkok menguasai 75 persen dari total pengiriman smartphone di Indonesia, pada kuartal III-2019.
Angka ini naik sebesar 7,7 persen dari kuartal sebelumnya. Sebelumnya pada kuartal II-2019, gabungan pangsa pasar vendor smartphone Tiongkok mencapai 63 persen.
Dari lima besar vendor smartphone, empat di antaranya diisi oleh pabrikan ponsel Tiongkok. Bahkan, dua terbesar pengapalan smartphone pada kuartal ini dikuasai Oppo dan Vivo yang berhasil menggeser vendor asal Korea Selatan, Samsung.
Secara berurutan, pangsa pasar Oppo sebesar 26,2 persen, kemudian Vivo 22,8 persen, dan Samsung 19,4 persen.
Bahkan Realme yang notabenenya adalah pendatang baru lima besar vendor smartphone di Indonesia, mengalami pertumbuhan yang pesat tahun 2019.
Realme naik satu peringkat dari kuartal sebelumnya dengan pangsa pasar 12,6 persen. Sehingga Realme mengungguli pesaing senegaranya yakni Xiaomi dengan selisih sangat tipis, yakni 12,5 persen.
Keunggulan Tiongkok dalam bidang ponsel pintar ini bukan menjadi suatu hal yang aneh. Sebab mayoritas vendor ponsel Tiongkok memang produktif dalam menghasilkan smartphone kelas menengahnya. Segmen tersebut, tercatat tumbuh hingga 11,1 persen.
Ilustrasi Smartphone - Image from www.idntimes.com
Aplikasi dan Media Sosial
Selain itu, Tiongkok juga tak mau kalah dalam hal perkembangan aplikasi serta media sosial. Tiongkok meluncurkan berbagai aplikasi dan media sosial yang juga digemari di pasaran Indonesia. Diantaranya ialah aplikasi WeChat dan juga Tiktok.
Aplikasi WeChat adalah aplikasi pesan instan yang dikembangkan oleh Tencent. Seiring dengan berkembangnya waktu, WeChat berkembang menjadi aplikasi yang multi fungsi. Sebab WeChat juga bisa berfungsi untuk belanja online hingga berfungsi sebagai dompet digital.
Berdasarkan data dari Statista WeChat telah mencatat 1,15 miliar pengguna per kuartal ketiga 2019.
Sedangkan Tiktok juga aplikasi yang saat ini sedang booming dan digemari oleh berbagai kalangan. Baik anak-anak, remaja bahkan hingga orang dewasa.
Saat ini juga banyak tokoh selebritas Indonesia yang menggunakannya. Mereka beranggapan bermain Tiktok bisa meningkatkan daya kreativitas serta mengurangi kepenatan.
Advertisement