Lama Baca 2 Menit

Respon Kedutaan Besar China Terkait Makalah Strategi Atlantic Council: Fitnah dan Konspirasi

31 January 2021, 02:11 WIB



Respon Kedutaan Besar China Terkait Makalah Strategi Atlantic Council: Fitnah dan Konspirasi-Image-1

China -  Gambar diambil dari berbagai sumber segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Washington DC, Bolong.id - Juru bicara kedutaan besar Tiongkok di Amerika Serikat (AS) menyebut makalah strategi (strategy paper) anonim tentang Tiongkok yang diterbitkan oleh Atlantic Council sebagai fitnah. Ia mengatakan tulisan itu mencoba menggunakan konspirasi untuk memicu perubahan rezim dan menghambat kemajuan Tiongkok. Juru bicara itu menegaskan, Tiongkok terus meningkatkan kualitas hidup rakyatnya dan mempromosikan perdamaian dan keadilan dalam menangani hubungan internasional.

Berikut tanggapan lengkapnya seperti yang dilansir dari CGTN (30/01/2021):

"Makalah strategi ini sekali lagi mengungkap upaya beberapa orang di pihak AS untuk menghasut "Perang Dingin baru" dan konfrontasi ideologis, serta membawa perubahan rezim dan menahan Tiongkok. Penulis makalah yang memilih untuk tetap anonim menunjukkan adanya motif buruk yang tidak dapat dikatakan dengan terus terang," pungkasnya.

Ia pun menegaskan, "sepanjang 100 tahun sejarahnya, Partai Komunis Tiongkok selalu berpegang pada aspirasi aslinya untuk mengejar kebahagiaan rakyat dan peremajaan bangsa. Dengan memenuhi aspirasi rakyat untuk kehidupan yang lebih baik sebagai satu-satunya tujuan, Partai telah memenangkan dukungan tulus dari seluruh penduduk Tiongkok. Dalam hubungan internasional, kami menjunjung tinggi nilai-nilai universal perdamaian, pembangunan, keadilan, keadilan, demokrasi dan kebebasan, dan bekerja untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia."

"Orang-orang di dunia akan sampai pada kesimpulan yang adil tentang siapa yang berada di sisi benar sejarah. Pada akhirnya, mereka yang menipu dengan rumor dan fitnah tidak akan menang. Mengambil skema dan konspirasi sebagai strategi pasti akan gagal," ujarnya. (*)

Alifa Asnia/Penerjemah

Esy Gracia/Penulis