Lama Baca 3 Menit

Perusahaan Dibalik Kereta Cepat Jakarta Bandung

16 December 2020, 17:12 WIB

Perusahaan Dibalik Kereta Cepat Jakarta Bandung-Image-1

Perusahaan Dibalik Kereta Cepat Jakarta Bandung - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) merupakan perusahaan dibalik pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah Indonesia sesuai dengan Perpres No. 3/2016.

Dalam profil perusahaan, PT KCIC mengatakan bahwa mereka menjadi bagian dari masyarakat Indonesia untuk membangun lebih dari sekadar transportasi dan menawarkan lebih dari sekadar bisnis dengan menciptakan harmonisasi dan kombinasi transportasi dan integrasi regional secara berkelanjutan.

Berdiri pada Oktober 2015, perusahaan tersebut merupakan perusahaan patungan antara konsorsium Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian Tiongkok melalui Beijing Yawan HSR Co Ltd, dengan bisnis utama di sektor transportasi publik melalui skema business to business (B2B).

Perusahaan tersebut berfokus pada pengembangan infrastruktur transportasi massal perkeretaapian tanah air. Selain pengembangan infrastruktur transportasi publik, PT KCIC turut berupaya menunjang peningkatan produktivitas masyarakat di sepanjang trase kereta cepat melalui pengembangan kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD) di setiap area stasiun yakni Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar. Konsep TOD yang dipadukan dengan kereta cepat diyakini dapat meningkatkan kemudahan akses wilayah, sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah sekitar.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan generasi terbaru unit CR400AF. Memiliki panjang trase 142,3 km yang terbentang dari Jakarta hingga Bandung, dan memiliki  empat stasiun pemberhentian Halim, Karawang, Walini, Tegalluar dengan satu depo yang berlokasi di Tegalluar. Setiap stasiun akan terintegrasi dengan moda transportasi massal di setiap wilayah.

Pembangunannya dilakukan secara masif untuk mengejar target operasional tahun 2021 mendatang. Dari total panjang trase kereta cepat, lebih dari 80 km di antaranya memiliki struktur elevated sedangkan sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade. Beberapa fasilitas sementara seperti Batching Plant dan Casting Yard dibangun di beberapa titik kritis untuk mendukung percepatan proses pembangunan. (*)