New Delhi, Bolong.id - Amerika Serikat (AS) dan India merapatkan hubungan pertahanan dan keamanan mereka, sejalan dengan kebijakan Washington yang terus mengumpulkan sekutu di Asia, di tengah kekhawatiran atas peningkatan aktivitas militer Tiongkok di wilayah tersebut.
Di konferensi pers Selasa (27/10/2020) di New Delhi, Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan mitranya dari India Rajnath Singh mengumumkan penandatanganan Perjanjian Pertukaran dan Kerjasama Dasar (Basic Exchange and Cooperation Agreement; BECA) yang memungkinkan pembagian informasi yang lebih besar dan kerja sama pertahanan lebih lanjut antara kedua negara, dilansir dari cnn.com, Kamis (29/10/2020).
"Hubungan pertahanan antara kedua negara kami tetap menjadi pilar utama dari hubungan bilateral kami secara keseluruhan," terang Esper. "Berdasarkan nilai-nilai dan kepentingan bersama kami, kami berdiri bahu-membahu dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka untuk semua, terutama dalam kaitannya dengan meningkatnya agresi dan aktivitas destabilisasi oleh Tiongkok."
Perjanjian tersebut, kata Singh, memajukan komitmen berkelanjutan kedua belah pihak terhadap "hukum dan kebebasan navigasi di laut internasional" sambil "menegakkan integritas teritorial dan kedaulatan semua negara".
India dan AS juga akan berpartisipasi dalam latihan angkatan laut Malabar mendatang yang akan diadakan di Samudra Hindia pada bulan depan. Latihan tersebut akan menampilkan semua anggota kelompok yang disebut Quad, aliansi informal AS, India, Jepang dan Australia, yang dimaksudkan untuk mengimbangi kekuatan militer Tiongkok di wilayah tersebut.
India telah lama berusaha untuk menyeimbangkan hubungan dengan Washington dan Beijing. Negara ini juga berbagi perbatasan sepanjang 3.379 kilometer dengan Tiongkok yang saat ini tengah disengketakan. Perbatasan itu telah menjadi tempat ketegangan besar tahun ini, menyusul bentrokan berdarah antara pasukan India dan Tiongkok pada bulan Juni yang menewaskan puluhan tentara.
Penandatanganan perjanjian BECA, seperti yang ditunjukkan dalam pernyataan bersama dari para kepala pertahanan, kemungkinan akan memberi New Delhi akses ke intelijen geospasial AS yang berpotensi meningkatkan akurasi sistem persenjataan India di sepanjang perbatasan.
Bulan lalu, baik India maupun Tiongkok saling menuduh yang lain masuk tanpa izin melintasi perbatasan de facto, Garis Kontrol Aktual (LAC). Pada 21 September 2020, kedua belah pihak sepakat untuk berhenti mengirim lebih banyak pasukan ke daerah yang disengketakan. Namun, sepertinya berbagai mediasi yang telah dilakukan antara kedua belah pihak belum sepenuhnya berhasil untuk menurunkan ketegangan.
Advertisement