Lama Baca 3 Menit

Tiongkok Desak AS Hormati Kebebasan Pers

11 September 2020, 17:41 WIB

Tiongkok Desak AS Hormati Kebebasan Pers-Image-1

Jubir Kemenlu, Zhao Lijian - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - “Tiongkok mendesak Amerika Serikat (AS) untuk berhenti memfitnah dan berbohong, membuang tindakan intimidasi dan menghormati kebebasan pers dengan tindakan praktis,” seru juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian (赵立坚), Kamis (10/9/2020).

Zhao Lijian (赵立坚) membuat pernyataan tersebut pada jumpa pers ketika menjawab pertanyaan mengenai keluhan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahwa People's Daily, salah satu grup media besar di Tiongkok, menolak untuk mengunggah artikel yang ditulis oleh Duta Besar AS untuk Tiongkok, Terry Branstad.

Zhao menunjukkan bahwa isi artikel tersebut sangat tidak sesuai dengan fakta, dan penuh dengan celah serta penuh dengan fitnah dan serangan jahat terhadap Tiongkok.

"Jika pemerintah Tiongkok, seperti yang dilakukan AS, memberi Anda artikel yang secara serius mendistorsi fakta dan menyerang negara Anda, dan meminta Anda untuk memberikan jawaban keesokan harinya dan berjanji untuk mengunggahnya tanpa perubahan apa pun, dapatkah Anda melakukannya?" Zhao bertanya kepada wartawan yang menghadiri konferensi pers, dilansir dari laman Xinhua, Jumat (11/9/2020).

“Duta Besar Tiongkok untuk Amerika Serikat selalu berkomitmen untuk mempromosikan pertukaran persahabatan dan kerja sama antara kedua negara dan kedua bangsa, tidak pernah menciptakan dan menyebarkan desas-desus terhadap AS, tidak pernah menyerang dan memfitnah sistem AS, dan tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri AS,” terang juru bicara Kemenlu tersebut.

Selain itu, Zhao juga mengatakan beberapa politisi AS, di satu sisi, secara sewenang-wenang menekan media Tiongkok, menyebut mereka “mesin propaganda” Partai Komunis Tiongkok.

Namun di sisi lain, politisi yang sama menuntut agar "mesin propaganda" tersebut menyerang pemerintah Tiongkok dengan keji. "Perilaku mereka tidak logis dan kurang ajar," pungkasnya.

"Sama seperti outlet media AS lainnya, People's Daily memiliki hak untuk memutuskan apakah akan menerbitkan artikel apa pun yang dikirimkan dan kapan menerbitkannya, dan berhak untuk melakukan perubahan dan pengeditan yang diperlukan pada artikel apa pun. Juga berhak untuk menolak menerbitkan artikel apa pun dengan kesalahan faktual dan penuh dengan prasangka. Ini sejalan dengan praktik profesional industri media, serta norma internasional," Zhao mengutip pernyataan People's Daily, menambahkan bahwa Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk berhenti memfitnah dan berbohong, membuang tindakan perundungan, dan menghormati kebebasan pers.