Senat Demokrat AS Tawarkan 5 Triliun untuk Rencana “Taklukan Tiongkok" - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Washington, Bolong.id - Senat Demokrat Amerika Serikat (AS) mengumumkan program mereka untuk melawan pengaruh global Tiongkok pada Kamis (17/9/2020) dengan meluncurkan paket undang-undang senilai USD350 juta atau setara dengan Rp5,1 triliun yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing AS dan menyusun kembali diplomasi dengan Beijing.
Rencana tersebut didukung oleh 11 anggota Partai Demokrat, termasuk Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer. Akan tetapi, prospek merealisasikan undang-undang tersebut tidak jelas karena anggota dari Partai Republik Presiden Donald Trump yang mengontrol Senat dan menentukan undang-undang mana yang dipertimbangkan, dilansir dari Reuters, Jumat (18/9/2020).
Namun, Senator Jim Risch, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan dia berharap ide Demokrat dapat bergabung dengan proposal Republik untuk rencana bipartisan. “Ini adalah masalah Amerika. Ini bukan masalah partai tertentu," kata Risch pada sidang komite, di mana pejabat Departemen Luar Negeri bersaksi tentang pengaruh global Tiongkok saat ini.
Senator Bob Menendez, anggota komite dari Partai Demokrat mengatakan ia berharap dapat bekerja dengan Partai Republik untuk membentuk pendekatan yang kuat, bersatu, dan bipartisan dalam masalah ini.
Hubungan dengan Tiongkok telah menjadi masalah dalam kampanye pemilihan presiden AS pada 3 November 2020 mendatang. Trump dan pendukungnya berusaha menggambarkan Demokrat bersikap lemah terhadap Tiongkok, yang telah dibantah oleh Demokrat.
"America LEADS Act of 2020" akan menyediakan sumber daya baru untuk sistem pendidikan AS dan memperbarui diplomasi AS dengan Tiongkok dengan memperkuat komitmen AS kepada sekutu internasional dan organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia. Ini juga akan memperkuat langkah-langkah penegakan perdagangan dan mengembalikan penekanan pada hak asasi manusia, terkait dengan masalah seperti protes di Hong Kong dan perlakuan terhadap suku Uighur di Xinjiang.
Hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena perselisihan tentang Taiwan, Hong Kong, perdagangan, hak asasi manusia, dan pandemi COVID-19. (*)
Advertisement