Pekerja sosial sukarela memberi ceramah kepada anak-anak - Image from China Daily
Tiongkok, Bolong.id - Layanan sukarela di Tiongkok membuat lompatan kualitatif tahun lalu, menurut blue paper tentang pengembangan amal negara yang dirilis pada Minggu (26/7/20).
Jumlah sukarelawan terdaftar di Tiongkok mencapai 169 juta pada 2019, berkomitmen untuk lebih dari 2,26 miliar jam layanan secara total, masing-masing naik 13,9 persen dan 3,2 persen dari tahun sebelumnya.
Nilai layanan sukarela mereka pada 2019 lalu mencapai CNY90,36 miliar yang setara dengan USD12,92 miliar atau Rp187 triliun, tumbuh sebanyak 9,7 persen dari 2018 menurut blue paper yang disusun oleh lembaga termasuk Pusat Penelitian Kebijakan Sosial di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok dan Pers Akademik Ilmu Sosial.
Organisasi-organisasi sukarelawan menghadapi masalah sulit mengenai dana yang tidak mencukupi. Proporsi kegagalan merekrut sukarelawan yang cocok untuk layanan juga meningkat. Tantangan lain yang dihadapi organisasi sukarela adalah kegiatan tidak selalu didukung oleh pemerintah daerah atau masyarakat.
Sumbangan sosial dari seluruh Tiongkok pada 2019 berjumlah sekitar CNY133 miliar (Rp275 triliun), meningkat 4,72 persen dari CNY127 miliar (Rp263 miliar) pada tahun 2018 lalu.
Blue paper mencatat pada 2019 konsep "teknologi untuk kebaikan" terus menyebar. Semakin banyak perusahaan teknologi tinggi besar telah memasukkan ide ke dalam nilai-nilai perusahaan dan strategi pengembangan mereka. Selain itu, semakin banyak organisasi sukarela dan program inovasi sosial mulai fokus pada cara mengatasi masalah sosial dengan teknologi secara efektif. (*)
Advertisement