Lama Baca 3 Menit

ByteDance: Proposal TikTok Butuhkan Persetujuan Tiongkok dan AS

17 September 2020, 16:02 WIB

ByteDance: Proposal TikTok Butuhkan Persetujuan Tiongkok dan AS-Image-1

Proposal TikTok Butuh Persetujuan Tiongkok dan AS - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Proposal ByteDance untuk perusahaan perangkat lunak Amerika Serikat (AS) Oracle Corp agar dapat menjadi mitra teknologi dalam aplikasi TikTok pada akhirnya akan membutuhkan persetujuan dari pejabat Tiongkok dan AS, kata perusahaan itu pada hari Kamis (17/9/2020).

Proposal yang diajukan ke administrasi Trump pada akhir pekan lalu tersebut, menggambarkan Oracle menjadi mitra teknologi "tepercaya" dan menjadikan TikTok Global sebagai perusahaan yang berkantor pusat di AS. Menurut narasumber yang tidak dapat disebutkan namanya, ByteDance nantinya akan tetap memegang mayoritas kepemilikan TikTok, dilansir dari Reuters, Kamis (17/9/2020).

Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan ByteDance, perusahaan yang berbasis di Tiongkok, untuk melepaskan TikTok AS di tengah kekhawatiran bahwa data pengguna dapat diteruskan ke pemerintah Partai Komunis Tiongkok. Dia juga menekankan bahwa akan melarang TikTok di Amerika Serikat pada hari Minggu (20/9/2020) ini jika ByteDance tidak mematuhinya.

Kesepakatan Oracle tidak akan mengharuskan ByteDance untuk mengajukan izin ekspor untuk algoritma TikTok ke otoritas Tiongkok. Perusahaan juga mengatakan pada hari Kamis (17/9/2020) bahwa penjualan operasi atau teknologi TikTok tidak termasuk dalam proposalnya ke Amerika Serikat.

Trump pada hari Rabu (16/9/2020) kemarin mengajukan pertanyaan tentang rencana ByteDance untuk mempertahankan saham mayoritas dalam operasi TikTok di AS, serta mengatakan dirinya tidak menyukai gagasan perusahaan Tiongkok untuk mempertahankan kendali atas TikTok setelah enam anggota parlemen dari Partai Republik mendesaknya untuk menolak proposal tersebut.

Tiongkok pada akhir bulan Agustus lalu memperbarui aturan kontrol ekspornya untuk memberikan suara atas transfer teknologi, seperti algoritma rekomendasi pengguna TikTok ke pembeli asing. Pejabat Tiongkok mengatakan ByteDance tidak boleh dipaksa oleh Amerika Serikat untuk membuat sebuah kesepakatan. (*)