Tiongkok Bikin Empat Poin untuk Promosikan Multilateralisme - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Paris, Bolong.id - Bicara dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (王毅) mengatakan, menegakkan multilateralisme (aliansi strategis antar negara) adalah konsensus yang dicapai selama perjalanannya ke Eropa.
“Tiongkok dan Prancis, perlu aktif mempromosikan multilateralisme untuk kesejahteraan bersama,” ungkap Wang Yi (王毅) pada hari Sabtu (29/8/2020).
Dia mengatakan bahwa unilateralisme (doktrin atau agenda apapun yang mendukung tindakan sepihak) sedang meningkat saat ini karena beberapa negara mengabaikan perjanjian internasional dan menolak untuk memenuhi kewajiban internasional mereka.
Dilansir dari Global Times pada Senin (31/8/2020), Wang Yi (王毅) juga menambahkan bahwa tanpa multilateralisme, mekanisme multilateral dan tatanan internasional yang dibentuk sejak Perang Dunia II akan rusak, dan negara-negara kecil dan menengah akan mengalami dampak yang sangat besar. Ia kemudian mengusulkan empat poin untuk kedua negara.
Pertama, Tiongkok dan Prancis perlu menganut konsep multilateralisme. Kedua belah pihak harus secara aktif mempromosikan multilateralisme dalam berbagai kesempatan, melawan unilateralisme, dan menjadikan multilateralisme sebagai konsensus komunitas internasional.
Kedua, Tiongkok dan Prancis harus melakukan tindakan multilateral. Tiongkok mendukung Prancis untuk terus memainkan peran utama dalam menangani perubahan iklim. Tiongkok telah memenuhi target pengurangan emisi tahun 2020 lebih cepat dari jadwal dan secara aktif mempelajari langkah selanjutnya. Kedua belah pihak harus saling mendukung dalam Konferensi Konvensi Keanekaragaman Hayati yang akan diselenggarakan di Kunming, Tiongkok, dan Kongres Konservasi Dunia di Marseille, Prancis yang mana akan diadakan tahun 2021.
Ketiga, kedua belah pihak harus mematuhi perjanjian multilateral. Unilateralisme, termasuk penarikan diri yang tidak bertanggung jawab dari organisasi internasional atau pelanggaran perjanjian internasional, tidak disukai.Sehingga, Tiongkok dan Prancis harus memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam urusan internasional, serta melindungi perjanjian internasional dan diplomasi multilateral, seperti kesepakatan nuklir Iran.
Keempat, kedua belah pihak harus memperkuat lembaga multilateral. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah platform terpenting untuk mendukung dan mempraktikkan multilateralisme, dan kedua belah pihak harus mendukung PBB dalam memainkan peran utamanya dalam urusan internasional.
Advertisement