Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Hong Kong, Bolong.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mendesak Hong Kong untuk membalikkan keputusan penundaan pemilihan legislatif selama setahun di tengah kebangkitan wabah COVID-19 dengan mengatakan bahwa penundaan ini akan mempengaruhi otonomi Hong Kong.
Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Minggu (2/8/2020) pagi waktu setempat, Pompeo mengutuk keputusan pemimpin Hong Kong Carrie Lam (林鄭月娥) yang menggunakan kekuatan daruratnya untuk menunda pemilihan Dewan Legislatif yang sebelumnya dijadwalkan pada 6 September 2020, kemudian ditunda hingga 5 September 2021 mendatang.
"Kami mendesak otoritas Hong Kong untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka," ungkap Pompeo, dilansir dari South China Morning Post. “Pemilu harus diadakan sedekat mungkin dengan tanggal 6 September dan dengan cara yang mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat Hong Kong. Jika tidak, maka sangat disayangkan, Hong Kong akan melanjutkan perjalanannya menjadi kota yang dikelola komunis di Tiongkok."
AS telah sangat vokal menentang upaya pemerintah Hong Kong dan Beijing untuk membasmi protes di bekas koloni Inggris tersebut. Ketika hubungan antara Washington dan Beijing telah jatuh ke titik terendahnya dalam beberapa dekade, AS telah bergerak untuk mengakhiri perlakuan istimewa bagi Hong Kong atas apa yang dilihatnya sebagai erosi otonomi dan kebebasan.
Beijing juga telah berulang kali mengkritik AS, dan Pompeo khususnya, mengenai apa yang dianggap sebagai upaya untuk melemahkan kedaulatannya atas Hong Kong dan mencampuri urusan dalam negerinya.
Advertisement