Lama Baca 3 Menit

Klaster COVID-19 di Guangdong Ternyata Berasal dari Hong Kong

23 August 2020, 07:00 WIB

Klaster COVID-19 di Guangdong Ternyata Berasal dari Hong Kong-Image-1

Klaster COVID-19 di Guangdong Ternyata Berasal dari Hong Kong - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Guangzhou, Bolong.id - Urutan genom virus COVID-19 yang dikumpulkan dari lima pasien di Guangdong, Tiongkok selatan ditemukan sangat mirip dengan jenis virus yang tersebar di Hong Kong.

Setelah membandingkan dan menganalisis urutan genom dari hampir 80 ribu virus SARS-CoV-2 di database global, ditemukan bahwa lima sampel yang dikumpulkan dari pasien COVID-19 di Guangdong termasuk dalam jenis virus HK1 yang ditemukan dalam wabah COVID-19 Hong Kong baru-baru ini. Urutan genom menunjukkan virus di Guangdong memiliki kemiripan sebesar 99,99 persen dari struktur strain Hong Kong. Hal ini diungkapkan oleh Duan Yufei (段宇飞), seorang pejabat senior di otoritas kesehatan Guangdong pada konferensi pers hari Sabtu (22/8/2020) yang diadakan oleh pemerintah Guangdong.

Per hari Sabtu (22/8/2020), terdapat satu kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Lufeng, Kota Shanwei dan delapan kasus tanpa gejala di Shenzhen dan Shanwei yang semuanya merupakan rekan kerja atau kerabat, kata Duan mengenai situasi wabah baru-baru ini yang dimulai pada 14 Agustus 2020 di Guangdong.

"Shanwei dan Shenzhen telah melakukan 834.200 tes asam nukleat untuk COVID-19 hingga hari Sabtu (22/8/2020) dan wabah kemungkinan tidak akan menyebar ke wilayah lain di Tiongkok," tambahnya.

Sementara itu, Hong Kong telah melaporkan sebanyak 4.632 kasus terkonfirmasi atau terduga COVID-19 dan 75 kematian, menurut statistik pemerintah setempat pada hari Sabtu (22/8/2020), dilansir dari Global Times.

Hong Kong juga berencana meluncurkan pengujian COVID-19 di seluruh kota mulai 1 September 2020 yang diharapkan akan selesai dalam dua minggu. Lima puluh pekerja medis dari beberapa rumah sakit umum di Guangdong juga telah dikirim ke Hong Kong pada hari Jumat (20/8/2020). Lebih dari setengah dari mereka berpartisipasi dalam penanganan pandemi di Wuhan. (*)