Filipina Balap Indonesia Jadi Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi di Asia Tenggara - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Pada hari Kamis (6/8/2020), Filipina tercatat sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di Asia Tenggara setelah terjadi tren lonjakan kasus yang terkonfirmasi di negara tersebut. Hal ini membuat Filipina menggantikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah infeksi COVID-19 tertinggi yang dikonfirmasi di Asia Tenggara.
Lonjakan kasus COVID-19 yang baru-baru ini terjadi di ibu kota Manila dan sekitarnya telah mendorong pihak berwenang setempat memberlakukan kembali kuncitara (lockdown) yang memengaruhi sekitar seperempat dari 107 juta penduduk di negara itu.
Filipina mencatat 4.131 infeksi COVID-19 baru pada hari Sabtu (8/8/2020), sehingga total kasus yang dikonfirmasi di negara tersebut menjadi 126,885 dengan 2,209 kematian akibat wabah. Sementara itu, Indonesia saat ini mencatat 123.503 kasus COVID-19 dengan jumlah kematian meningkat menjadi 5,658 korban jiwa. Akan tetapi, jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan kurva yang belum juga melandai.
Sementara itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada 2 Agustus 2020 malam waktu setempat telah mengumumkan pemberlakuan kuncitara yang akan berlangsung selama dua minggu di Manila dan sekitarnya. Ini adalah langkah berat yang harus diambil Filipina mengingat daerah tersebut adalah penyumbang dua pertiga dari output ekonomi negara.
Dilansir dari South China Morning Post, kuncitara yang mulai berlaku pada hari Selasa (4/8/2020) tersebut diberlakukan kembali setelah sekelompok dokter dan perawat memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan bisa runtuh akibat melonjaknya jumlah pasien COVID-19.
Transportasi umum telah ditutup dan bekerja dari rumah diterapkan dengan hanya satu orang per rumah tangga yang diizinkan keluar untuk keperluan-keperluan penting.
Filipina memberlakukan salah satu kuncitara terketat dan terpanjang di dunia di dalam dan di sekitar ibu kota yang berlangsung dari pertengahan Maret hingga akhir Mei 2020 dan membuat ekonomi Filipina bertekuk lutut di paruh pertama tahun 2020. (*)
Advertisement