Trump: Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok Sekarang Kurang Berart - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Washington, Bolong.id - Dalam konferensi pers hari Kamis (23/7/2020), Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa fase pertama dari kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok kurang berarti baginya sekarang, meskipun Tiongkok telah meningkatkan pembelian pertanian dalam beberapa pekan terakhir.
Dilansir dari Fox Business, Tiongkok membeli 1,76 juta ton jagung pada 14 Juli saja dan hingga 16 Juli telah membeli 6,1 juta ton kedelai pada tahun 2020. Namun, sepertinya, presiden AS tersebut tidak menunjukkan antusiasme akan kenaikan nilai ekspor pertaniannya.
"Berbicara tentang Tiongkok, kesepakatan perdagangan itu sekarang kurang berarti bagi saya dibanding ketika saya membuatnya. Ketika saya membuatnya, itu sangat bagus,” ungkap Trump di ruang rapat Gedung Putih, dilansir dari whitehouse.gov. “Tapi mereka... mereka membuat rekor. Kemarin adalah hari untuk rekor (ekspor) jagung. Mereka membeli lebih banyak jagung daripada pesanan sebelumnya, dan itu berlangsung selama dua atau tiga hari. Kacang kedelai dan lain-lain. Tapi itu kurang berarti bagi saya. Bisakah Anda mengerti? Bagi saya itu sangat kurang berarti," tambahnya.
Trump menandatangani fase pertama dari perjanjian perdagangan pada 15 Januari, tetapi hubungan AS dengan Tiongkok telah memburuk sejak saat itu karena ketegangan terkait dengan pandemi COVID-19, penerapan UU Keamanan Nasional di Hong Kong, dan tuduhan pelanggaran Tiongkok terhadap etnis minoritas Uighur di Provinsi Xinjiang.
Fase satu dari kesepakatan perdagangan seharusnya menjadi momen penting bagi Trump, karena ia telah menjanjikannya sejak kampanye 2016. Akan tetapi, sepertinya fase satu tidak akan terpenuhi, dan presiden AS ini telah menunjukkan sikap dingin pada gagasan fase dua.
"Saya tidak tertarik saat ini untuk berbicara dengan Tiongkok," kata Trump kepada CBS News pekan lalu. "Kami membuat kesepakatan perdagangan yang hebat. Tetapi begitu kesepakatan itu selesai, tintanya bahkan belum kering, dan mereka menghantam kami dengan wabah itu."
Minggu ini, departemen luar negeri AS memerintahkan penutupan konsulat Tiongkok di Houston atas tuduhan spionasi. Tetapi Cai Wei (蔡伟), konsul jenderal Tiongkok di Houston, mengatakan kepada Politico pada hari Kamis (23/7/2020) bahwa Tiongkok menunjukkan protes keras terhadap perintah penutupan tersebut. (*)
Advertisement