HK Sudah Alami Gelombang Ketiga COVID-19 - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Hong Kong, Bolong.id - Bagi kota-kota internasional seperti Hong Kong, kebangkitan kembali wabah COVID-19 adalah hal yang tidak dapat dihindarkan. Hong Kong telah dilanda gelombang ketiga COVID-19, mengakhiri rekor tidak adanya kasus baru selama 21 hari.
Hong Kong melaporkan 38 kasus COVID-19 baru pada hari Jumat (10/7/2020), termasuk 32 infeksi yang ditularkan secara lokal setelah kota tersebut melaporkan 42 kasus pada Kamis (9/7/2020) lalu menjadi jumlah tertinggi dalam satu hari di minggu ini. Pada hari Kamis, Hong Kong juga melaporkan delapan kasus impor dengan lima di antaranya berasal dari Kazakhstan, negara yang melaporkan pneumonia dari sumber yang tidak diketahui yang mana media lokal mengatakan memiliki tingkat kematian "jauh lebih tinggi" daripada COVID-19.
Infeksi yang ditularkan secara lokal di Hong Kong terkait dengan panti jompo di Tse Wan Shan, dua restoran di Ping Shek Estate, para supir taksi dan beberapa sekolah, sementara sumber wabah belum dipastikan. Untuk mengatasi situasi yang memburuk, otoritas pendidikan Hong Kong mengumumkan pada Jumat (10/7/2020) kemarin bahwa sekolah menengah, sekolah dasar, dan taman kanak-kanak akan memulai liburan musim panas pada hari Senin (13/7/2020), setengah bulan lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya.
Jin Dongyan (金冬雁), seorang profesor di Sekolah Ilmu Biomedis di Universitas Hong Kong, mengatakan kepada Global Times pada hari Jumat bahwa Hong Kong telah terkena gelombang ketiga COVID-19, tetapi wabah skala kecil seperti ini normal dan sesuai dengan ekspektasi. Sebagai sebuah kota internasional, lonjakan COVID-19 kasus sesekali di kota-kota seperti Hong Kong, Tokyo, dan Singapura tidak dapat dihindari.
Adapun risiko kasus impor, Jin Dongyan (金冬雁) mengatakan jika kasus COVID-19 di Kazakhstan terus meningkat secara dramatis, otoritas Hong Kong akan memberlakukan tindakan yang lebih ketat kepada pengunjung yang telah pergi ke Kazakhstan sebelum memasuki Hong Kong, seperti wajib menjalani karantina selama 14 hari. Gelombang ketiga di Hong Kong tidak akan bertahan lama, meskipun sumber virus masih dalam penyelidikan, Jin yakin kasus COVID-19 di Hong Kong mungkin akan meningkat selama seminggu sebelum akhirnya menurun. (*)
Advertisement