Pengunjung yang Melakukan Selfie di Depan Kota Terlarang - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Sejauh ini, Ibukota Tiongkok, Beijing telah membuka kembali sebanyak 54 museum sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19.
Dilansir dari Xinhua, museum-museum yang melanjutkan operasinya akan memungkinkan tidak lebih dari 50% dari kapasitas pengunjung harian mereka dengan maksimum 20% pada saat real-time, kata Ling Ming, wakil kepala administrasi kota warisan budaya Beijing.
Di antara museum yang dibuka kembali, 40 museum di antaranya menyediakan reservasi daring melalui akun resmi WeChat mereka, termasuk Museum Nasional Tiongkok dan the Palace Museum, atau yang juga dikenal sebagai Kota Terlarang. Pemesanan juga harus dilakukan menggunakan nama asli dari orang yang mengunjungi museum tersebut. Di sisi lain, kegiatan budaya dan komersial yang dapat menyebabkan pertemuan massal tetap ditangguhkan dan tur kelompok ditiadakan. Sementara itu, tanggal pembukaan kembali dan detail lainnya dari museum lain akan diumumkan kepada publik terlebih dahulu.
Sejak ibukota Tiongkok menurunkan tingkat respons darurat COVID-19 dari Level II ke Level III, museum-museum telah mengikuti pedoman resmi tentang pembukaan kembali secara tertib, termasuk sistem reservasi untuk pengunjung, penguatan langkah-langkah pengendalian pandemi, dan mempromosikan layanan daring untuk memenuhi permintaan publik. Lebih dari 100 pameran daring telah diselenggarakan sejak merebaknya pandemi, sementara 10 kegiatan streaming langsung dalam rangka Hari Museum Internasional berhasil menarik sebanyak 35 juta penonton.
Beijing melaporkan tidak ada kasus COVID-19 baru yang dikonfirmasi pada hari Kamis (23/7/2020). Ini menandakan bahwa ibukota Tiongkok belum melaporkan kasus COVID-19 yang ditransmisikan secara lokal selama 18 hari berturut-turut. (*)
Advertisement