Lama Baca 3 Menit

Hong Kong: Penentang "Hukum Keamanan" adalah "Musuh Rakyat"

16 June 2020, 13:43 WIB

Hong Kong: Penentang

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Hong Kong, Bolong.id - Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam (林鄭月娥), pada hari Selasa (16/6/2020), mendesak para penentang rencana Beijing dalam memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong, untuk berhenti "menodai" upaya tersebut, sembari mengatakan bahwa mereka yang melakukannya sudah menjadi "musuh rakyat".

Beijing, pada bulan lalu, mengumumkan rencananya untuk mengeluarkan undang-undang baru di Hong Kong, guna mengatasi gerakan pemisahan diri, subversi, terorisme, dan campur tangan negara asing. Para kritikus melihatnya sebagai ancaman serius terhadap prinsip "satu negara, dua sistem", yang sudah disetujui ketika bekas jajahan Inggris itu kembali ke pemerintahan Tiongkok, pada tahun 1997. Prinsip tersebut bertujuan untuk memastikan kebebasan dan menstabilkan peran Hong Kong sebagai pusat keuangan global.

Pemerintah pusat Tiongkok dan pemerintah kota Hong Kong mendukung upaya Beijing ini, mengatakan bahwa undang-undang tersebut tidak akan membatasi kebebasan, tetapi menargetkan sejumlah kecil "para pengacau" dan membantu membawa stabilitas kembali, setelah sudah setahun terjadi protes anti-pemerintah di sana.

"Saya mendesak agar para penentang dan pembangkang untuk berhenti, karena dengan melakukan ini, mereka malah menjadi musuh rakyat Hong Kong," ujar Lam, sebelum rapat kabinet, mengutip dari laman reuters.com. "Soalnya rakyat kami itu ingin sekali supaya bisa memulihkan stabilitas, memiliki keselamatan, kepuasan, dan pekerjaan kembali."

Carrie Lam (林鄭月娥) juga mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memberikan pelonggaran pembatasan, akibat penerapan upaya pencegahan COVID-19, walaupun pembatasan tersebut sekarang ini masih tidak mungkin benar-benar dihilangkan. Saat ini, perbatasan Hong Kong hampir sepenuhnya ditutup dan pertemuan-pertemuan sosial di sana dibatasi hanya delapan orang saja, meskipun kehidupan telah kembali normal. Peraturan tersebut juga telah bantu membatasi jumlah pengunjuk rasa.