Institut Virologi Wuhan - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Meskipun aliansi intelijen Five Eyes dan pakar kesehatan terkemuka AS Anthony Fauci telah menyangkal klaim Trump, bahwa virus COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan Tiongkok, teori ini ternyata masih ramai diperbincangkan. Dikatakan bahwa teori ini adalah kedok Gedung Putih untuk mengalihkan perhatian dari kritik dalam penanganan wabah COVID-19, dan beralih menyalahkan Tiongkok.
Sebenarnya, bagaimana linimasa (timeline) yang menjabarkan perkembangan teori ini? Berikut adalah penjelasan selengkapnya!
26 Januari 2020: The Washington Times menerbitkan laporan kontroversial dengan judul, "Virus COVID-19 Mungkin Berasal dari Laboratorium Senjata Biologis Tiongkok," yang segera mendapatkan perhatian global.
16 Februari 2020: Tom Cotton, politisi terkenal AS pertama yang mendukung teori bahwa wabah berasal atau mungkin diciptakan di laboratorium Wuhan, padahal ia juga mengakui bahwa tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
16 Februari 2020: The Washington Post mengemukakan bahwa para ahli menolak ucapan Cotton. Richard Ebright misalnya, seorang profesor biologi kimia di Universitas Rutgers, mengatakan, "Kemungkinan ini adalah senjata biologis yang sengaja dilepas."
16 Februari 2020: Cotton mengklarifikasi pernyataan sebelumnya dengan serangkaian tweet di akun Twitternya, mengungkapkan berbagai skenario yang berbeda, dari teori virus buatan manusia hingga adanya kecelakaan laboratorium. Meskipun ia juga mengakui bahwa teori bahwa virus itu muncul secara alami masih menjadi kemungkinan terbesar dan yang paling masuk akal.
Politikus Terkemuka AS, Tom Cotton - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
18 Februari 2020: Kelompok yang terdiri dari 27 ilmuwan terkemuka di luar Tiongkok menerbitkan pernyataan di The Lancet untuk menolak teori konspirasi yang menyatakan bahwa COVID-19 tidak muncul secara alami dan memberikan data penelitian yang menyimpulkan bahwa COVID-19 berasal dari satwa liar.
17 Maret 2020: "Kami tidak percaya segala jenis skenario tentang kebocoran laboratorium," tulis lima ilmuwan terkemuka dalam laporan yang dipublikasikan di Nature Medicine.
25 Maret 2020: The Washington Times memberikan update, mencatat bahwa "Ilmuwan di luar Tiongkok memiliki kesempatan untuk mempelajari virus SARS-CoV-2.", dan telah menyimpulkan bahwa virus COVID-19 “Tidak menunjukkan tanda-tanda dibuat atau sengaja dimanipulasi di sebuah laboratorium."
16 April 2020: CNN dan Fox News melaporkan bahwa pejabat di dalam pemerintahan sedang menyelidiki klaim apakah virus tersebut secara tidak sengaja dilepas dari laboratorium, ketika para ilmuwan di sana sedang mempelajari tentang penyakit menular.
18 April 2020: Direktur laboratorium Wuhan, Yuan Zhiming (袁志明), menyangkal adanya kaitan antara virus COVID-19 dan laboratorium dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network yang dikelola pemerintah.
Yuan Zhiming (袁志明) - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
18 April 2020: Presiden Trump mengatakan bahwa pemerintah AS sedang menyelidiki klaim penyebaran virus akibat kebocoran laboratorium, tanpa mengutip bukti sahih apapun. Dr. Anthony Fauci tidak menyetujui klaim tersebut, dia mengutip sebuah penelitian yang menemukan bahwa mutasi virus itu terjadi dengan cara melompat dari spesies hewan kepada manusia.
21 April 2020: Cotton menulis op-ed di Wall Street Journal: "Sementara pemerintah Tiongkok menyangkal kemungkinan kebocoran laboratorium, mereka malah menceritakan kisah yang berbeda."
30 April 2020: The New York Times melaporkan bahwa pejabat senior administrasi Trump, yang dipimpin oleh Sekretaris Negara Mike Pompeo, mendorong agen mata-mata AS untuk menggali bukti yang menghubungkan laboratorium dengan asal muasal wabah ini, meskipun sebagian besar badan intelijen ragu apakah ada bukti untuk mendukung teori yang berhubungan dengan laboratorium tersebut atau tidak.
30 April 2020: Inspector General of the Intelligence Community mengeluarkan pernyataan: “Sependapat dengan konsensus ilmiah bahwa virus COVID-19 bukan buatan manusia dan tidaklah dimodifikasi secara genetika.” Tetapi juga menambahkan bahwa pejabat harus terus memeriksa informasi yang muncul dengan sangat teliti, untuk menentukan apakah wabah ini dimulai dari kontak dengan hewan yang terinfeksi, atau dari kecelakaan laboratorium di Wuhan.
30 April 2020: Di sebuah acara di Gedung Putih, Presiden Trump mengatakan, tanpa memberikan rincian apapun, jika ia memiliki "Kepercayaan yang kuat" bahwa virus tersebut berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan.
Presiden AS, Donald Trump - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
3 Mei 2020: Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan di ABC News "This Week" bahwa terdapat bukti untuk mendukung teori bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan, meskipun setuju dengan pernyataan inspektur jenderal bahwa virus tersebut bukanlah buatan manusia atau secara genetik dimodifikasi, dan tidak akan mengatakan apakah dia berpikir virus ini sengaja dilepaskan karena “Partai Komunis Tiongkok telah menolak untuk bekerja sama dengan para ahli kesehatan dunia”.
4 Mei 2020: Surat kabar Tiongkok yang dimiliki oleh pemerintah, dengan tegas menentang klaim Pompeo, menulis bahwa Pompeo “Mengejutkan dunia dengan tuduhan tidak berdasar.”
4 Mei 2020: Dalam sebuah wawancara dengan National Geographic, Fauci mengatakan bahwa tidak ada bukti virus COVID-19 itu dimanipulasi, baik sengaja maupun tidak, semua bukti menunjukkan kalau virus tersebut mengalami evolusi di alam liar dan kemudian melompat kepada spesies lainnya. Lolos dari laboratorium Wuhan adalah kemungkinan yang meragukan.
5 Mei 2020: Selama konferensi pers di Pentagon, Ketua Umum Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan bahwa tidak diketahui apakah wabah tersebut dimulai di laboratorium Tiongkok atau dari pasar basah Wuhan, dan menambahkan bahwa bukti nyatanya kalau virus muncul secara alami dan bukanlah buatan manusia.
6 Mei 2020: Pompeo tampaknya sedang berdalih, sekarang malah mengatakan, "Kami tidak memiliki kepastian apakah virus ini bocor dari laboratorium atau tidak, meskipun ada bukti signifikan bahwa ini berasal dari laboratorium.”
Advertisement