Danau Kanas, Xinjiang - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Libur 5 hari selama Hari Buruh tahun ini telah membawa dampak yang signifikan dalam memperbaiki sektor wisata di Tiongkok. Banyak masyarakat yang mengunjungi tempat-tempat wisata selama liburan kali ini.
Menurut Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Beijing, ibu kota Tiongkok tersebut menerima lebih dari 4,6 juta wisatawan selama liburan Hari Buruh yang berakhir pada hari Selasa, 5 Mei. Pendapatan pariwisata yang dihasilkan selama periode tersebut mencapai 4,18 miliar yuan (sekitar 8,89 triliun rupiah).
Sebanyak 126 tempat wisata utama dan 226 hotel berbintang di kota Beijing dibuka kembali selama liburan. Lonjakan pariwisata terjadi setelah penangguhan peraturan pembatasan perjalanan di tengah berkurangnya kasus COVID-19 di Tiongkok.
Daerah Otonomi Xinjiang di Tiongkok Barat Laut juga menerima lebih dari 4,4 juta wisatawan selama liburan Hari Buruh, yang meraup sekitar 1,78 miliar yuan (sekitar 3,78 triliun rupiah) dari pendapatan pariwisata saja. Xinjiang juga telah meluncurkan serangkaian langkah-langkah keamanan untuk melindungi wisatawan termasuk memeriksa suhu mereka, membuat pendaftaran kunjungan mereka dan mendesinfeksi fasilitas secara teratur.
Selain itu, lokasi wisata diharuskan membatasi kunjungan harian untuk menghindari infeksi silang COVID-19. Wisatawan harus memesan tiket secara daring dan memakai masker selama kunjungan mereka. Beberapa daerah di Xinjiang juga menawarkan voucher kepada penduduk setempat secara bertahap untuk memacu konsumsi di sektor pariwisata yang terkena dampak virus COVID-19. Daerah otonom juga berencana untuk berinvestasi senilai 880 juta yuan (sekitar 871 milyar rupiah) tahun ini guna mempromosikan pembangunan dan pembaharuan fasilitas layanan pariwisata.
Terdapat 115 juta perjalanan wisata domestik yang terjadi selama liburan Hari Buruh di Tiongkok. Dan pendapatan pariwisata domestik yang dihasilkan selama periode tersebut melebihi 47 miliar yuan (sekitar 99,9 triliun rupiah).
Advertisement