Sejarah Hari Ini, Kaisar Guangxu Naik Tahta - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Kaisar Guangxu (14 Agustus 1871 - 14 November 1908), dengan nama pribadi Zaitian, adalah kaisar kesepuluh Dinasti Qing (1636-1912), dan kaisar Qing kesembilan yang memerintah atas Tiongkok.
Zaitian adalah putra kedua dari Yixuan (Pangeran Chun), dan pasangan utamanya Yehenara Wanzhen, adik dari Ibu Suri Cixi.
Pada 12 Januari 1875, sepupu Zaitian, Kaisar Tongzhi, meninggal tanpa seorang putra untuk menggantikannya. Melanggar konvensi kekaisaran bahwa seorang kaisar baru harus selalu berasal dari generasi setelah kaisar sebelumnya, para kandidat pada saat itu dianggap satu generasi dengan Kaisar Tongzhi.
Ibu Suri Ci'an menyarankan memilih salah satu putra Pangeran Gong untuk menjadi kaisar berikutnya, tetapi ditolak oleh wakilnya, Ibu Suri Cixi.
Sebaliknya, Cixi menominasikan Zaitian (keponakannya) dan klan kekaisaran akhirnya setuju dengan pilihannya karena Zaitian lebih muda dari para kandidat lainnya dari generasi yang sama.
Zaitian kemudian diadopsi oleh Ibu Suri Ci'an dan Cixi, ia naik tahta pada usia empat tahun dan mengadopsi "Guangxu" sebagai nama pemerintahannya, oleh karena itu ia dikenal sebagai "Kaisar Guangxu". "Guangxu (光绪)" sendiri berarti "suksesi yang mulia".
Pemerintahan Kaisar Guangxu berlangsung dari tahun 1875 hingga 1908, tetapi dalam praktiknya, ia memerintah tanpa pengaruh Ibu Suri Cixi hanya dari tahun 1889 hingga 1898. Ia memprakarsai Reformasi Seratus Hari, tetapi tiba-tiba dihentikan ketika Ibu Suri Cixi melancarkan kudeta pada tahun 1898, setelah itu ia menjadi tidak berdaya dan ditahan sebagai tahanan rumah hingga kematiannya.
Advertisement