Kemajuan Perlindungan Ekologi Lingkungan di Nanjing China - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Nanjing, Bolong.id - Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu di Tiongkok timur, maju pesat dalam perlindungan ekologi dan lingkungan. Antara lain, menekan polusi selama lima tahun terakhir.
Pemerintah melindungi ekologi Sungai Yangtze sebagai prioritas. Juga, memperkuat konservasi ekologi dan menyelesaikan masalah lingkungan akut selama periode Rencana Lima Tahun ke-13 (2016-2020), dilansir dari en.people.cn, Jumat (15/1/2021).
Data dari Departemen Ekologi dan Lingkungan Provinsi Jiangsu menunjukkan bahwa upaya tersebut telah membuahkan hasil. Pada akhir November 2020, konsentrasi rata-rata PM2.5 di kota adalah 29 mikrogram per meter kubik, jumlah ini menurun dari tahun ke tahun.
Untuk memastikan perlindungan yang lebih baik daripada pembangunan berlebihan, Nanjing meluncurkan program rehabilitasi ekologi di sepanjang tepi Sungai Yangtze dan memindahkan fasilitas produksi di sepanjang tepi sungai.
Sejak 2018, kota ini telah menghapus fasilitas produksi di sepanjang 21,5 km tepi sungai dan memulihkan lebih dari 3.000 mu (200 hektar) lahan basah setiap tahun. Langkah ini meningkatkan persentase tepian sungai kembali ke tampilan aslinya menjadi 77,9 persen dari 51 persen.
Taman Lahan Basah Yuzui di distrik Jianye telah menjadi tujuan populer bagi warga. Terletak di persimpangan Sungai Yangtze, Sungai Jiajiang, dan Sungai Qinhuai, taman ini dulunya penuh dengan lubang pasir dan depo minyak. Berkat kampanye rehabilitasi ekologi, masyarakat sekarang bisa jalan-jalan di sekitar taman yang indah.
Selama lima tahun terakhir, Nanjing juga berupaya melindungi langit biru, air jernih, dan daratan bersih. Kota ini telah menerapkan 40 langkah paling ketat untuk mengatasi polusi udara, dan meluncurkan kampanye untuk mengurangi emisi kendaraan dan debu. Dengan mengontrol total konsumsi batu bara dan polusi industri secara ketat, kota ini adalah yang pertama meningkatkan unit pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dengan kapasitas 300.000 kilowatt ke atas untuk mencapai emisi ultra-rendah.
Sekarang, kota ini sedang merumuskan rencana baru perlindungan lingkungan selama lima tahun ke depan untuk terus meningkatkan lingkungan ekologis dengan tindakan yang lebih ketat.
Agi Widjaya/Penerjemah
Aisyah Hidayatullah/Penulis
Advertisement