Lama Baca 3 Menit

Kapal Perang AS Lewat Selat Taiwan Lagi, China: Kami Hadapi

01 January 2021, 14:30 WIB

Kapal Perang AS Lewat Selat Taiwan Lagi, China: Kami Hadapi-Image-1

Kapal Perang AS Lewat Selat Taiwan, China: Kami Siap Hadapi Ancaman - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - “Tentara Tiongkok dalam siaga tinggi, siap menanggapi semua ancaman dan provokasi,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Wu Qian. Menanggapi dua kapal perang Amerika Serikat (AS), berlayar melalui Selat Taiwan pada Kamis (31/12/2020) pagi waktu setempat.

Dua kapal perang AS itu: Kapal perusak berpeluru kendali USS John S. McCain dan USS Curtis Wilbur. 

Wu mengatakan, provokasi AS telah mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan "kemerdekaan Taiwan" dan secara serius membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan, dilansir dari CGTN, Jumat (1/1/2021).

"Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mempertahankan kewaspadaan tingkat tinggi setiap saat, menanggapi semua ancaman dan provokasi setiap saat, dan dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa langkah AS itu sebagai " provokasi".

Ini adalah aksi kedua AS melakukan tindakan serupa pada bulan Desember. Sebelumnya, pada tanggal 18 Desember malam hari waktu setempat, kapal perang AS USS Mustin berlayar melalui Selat Taiwan. Pasukan laut dan udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) pun dikerahkan untuk mengikuti dan memantau kapal perang itu dengan cermat, menurut Kolonel Senior Zhang Chunhui, juru bicara Komando Teater Timur PLA.

Mengomentari insiden pada 19 Desember, Zhang mengatakan Tiongkok dengan tegas menentang perjalanan kapal perang AS baru-baru ini melalui Selat Taiwan. Ia juga memperingatkan bahwa tindakan AS telah merusak perdamaian dan stabilitas kawasan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah berulang kali mendesak Amerika Serikat untuk mematuhi prinsip satu-Tiongkok dan menangani masalah-masalah terkait Taiwan dengan cara yang tidak merusak hubungan Tiongkok-AS atau stabilitas di kawasan tersebut. (*)