Lama Baca 3 Menit

Jokowi Harapkan Partisipasi China dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

18 January 2021, 08:56 WIB

Jokowi Harapkan Partisipasi China dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya-Image-1

Jokowi Harapkan Partisipasi China dalam Proyek Kereta Cepat - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk partisipasi Tiongkok dalam proyek lanjutan kereta cepat.

Mengutip Luhut dari keterangan resminya, dikatakan bahwa "Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung juga diharapkan dapat diperpanjang menjadi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut”.

Pernyataan ini ia sampaikan di pertemuannya dengan pihak Kementerian Luar Negeri Tiongkok di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara Kamis (14/1/2021) lalu.

Lebih lagi, pemerintah Indonesia juga menginginkan kerja sama Tiongkok dalam pelaksanaan program pengentasan kemiskinan berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), pendidikan, dan industri di Indonesia. Program ini dinilai dapat menjadi sarana penyerapan pengetahuan dari Tiongkok mengingat negara tirai bambu tersebut telah menunjukkan keberhasilannya dalam pengentasan kemiskinan.

"Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini," ucap Luhut.

Belum lama sebelumnya, Indonesia dan Tiongkok telah menandatangani dokumen kerja sama (MoU) terkait proyek “Two Countries Twin Park” di Parapat, Sumatera Utara. Luhut dan Wang Yi pun turut hadir dan menyaksikan proses penandatanganan tersebut.

Kerja sama di bidang industri tersebut melibatkan Yuanhong Industrial Park sebagai pihak Tiongkok dan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, serta Kawasan Industri Batang sebagai pihak Indonesia. Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan Tiongkok.

Luhut pun menambahkan, kedepannya perusahaan Tiongkok dapat melakukan lebih banyak lagi investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium.

"Investasi Tiongkok di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B)," jelasnya. (*)


Esy Gracia/Penulis