Varian Baru COVID-19 dari Inggris Ditemukan di Shanghai - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Shanghai, Bolong.id - Tiongkok daratan melaporkan kasus varian baru COVID-19 yang lebih menular yang baru-baru ini ditemukan di Inggris. Ternyata sudah masuk Shanghai, Tiongkok. Oleh satu orang.
Sebuah laporan penelitian dipublikasikan secara daring oleh China CDC Weekly, sebuah platform akademis yang didirikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, dilansir dari ecns.cn, Jumat (1/1/2021).
Kasus dengan gejala ringan tersebut merupakan seorang mahasiswi berusia 23 tahun yang baru-baru ini kembali ke Shanghai dari Inggris dengan pesawat. Ia dinyatakan positif mengidap virus corona baru pada 14 Desember 2020, dan dikirim ke rumah sakit di Shanghai malam itu untuk diisolasi, menurut laporan itu.
Investigasi epidemiologi mengungkapkan bahwa pasien memiliki hasil tes COVID-19 negatif pada 12 Desember 2020, dua hari sebelum penerbangannya ke Tiongkok.
Dia mengatakan bahwa dirinya berlari di taman tanpa mengenakan masker dan melepas maskernya untuk makan dan minum sambil menunggu naik pesawat, ini mungkin saat ketika dirinya terinfeksi.
Sampel pasien diurutkan secara genetik pada 24 Desember, dan hasilnya menunjukkan bahwa strain tersebut berbeda dari strain Shanghai sebelumnya yang terdeteksi pada November, ini menunjukkan rute penularan yang berbeda. Studi lebih lanjut mengonfirmasi strain itu sama dengan varian yang telah menyebar sejak akhir Oktober di Inggris.
Untuk meminimalkan risiko penyebaran jenis virus baru, pihak berwenang di Shanghai telah mengambil sejumlah tindakan, termasuk penelusuran kontak dekat pasien secara intensif. Desinfeksi komprehensif juga telah diterapkan pada tempat-tempat tertentu yang berhubungan dengan pasien.
Dengan pandemi COVID-19 yang sudah terkendali secara efektif di Tiongkok, kasus impor virus tetap menjadi risiko utama untuk pengendalian dan pencegahan pandemi di negara tersebut. Tiongkok sejauh ini telah mengambil langkah-langkah ketat untuk mencegah kasus impor melalui pelancong dan barang yang masuk selama beberapa bulan terakhir. (*)
Advertisement