Li Mingche dan istri - Image from voachinese.com
Beijing, Bolong.id - Seorang aktivis Taiwan yang dipenjara di Tiongkok lima tahun, bebas pada Jumat (14/4/20220 dan kembali ke rumah Ia dihukum karena membuat hubungan kedua negara bertetangga itu tegang.
Dilansir dari Voachinese.com pada Sabtu (16/4/2022). media lokal menyiarkan langsung rekaman kedatangan Li Mingzhe di Taiwan melalui penerbangan Xiamen Air dengan mengenakan pakaian pelindung pandemi ke dalam mobil.
Li dipenjara oleh pengadilan di Tiongkok tengah pada November 2017 atas tuduhan menumbangkan kekuasaan negara.Dia ditangkap pada Maret tahun itu selama perjalanan ke daratan dan ditahan tanpa komunikasi selama berbulan-bulan, sebelum nasibnya akhirnya terungkap.
Pemerintah Taiwan menyebut pemenjaraan Li tidak dapat diterima dan merupakan pukulan serius bagi hubungan dengan Beijing, sementara istrinya Li Jingyu menggambarkan persidangannya sebagai pertunjukan politik.
Koalisi LSM Taiwan yang telah mengkampanyekan pembebasannya menerbitkan sebuah pernyataan sebagai tanggapan atas kembalinya Li.
"Kami telah mempertahankan selama ini bahwa Li tidak bersalah karena dia hanya membuat komentar di internet tentang hak asasi manusia dan masyarakat sipil di Tiongkok," bunyi pernyataan itu.
Li Jingyu mengatakan dia hanya mengetahui tentang pembeasan suaminya dari media dalam sebuah posting Facebook pada hari Kamis.
Dia mengatakan mereka berencana mengadakan konferensi pers setelah Li menyelesaikan masa karantina Covid yang diwajibkan oleh semua orang yang memasuki Taiwan.
Li Jingyu untuk sementara dilarang mengunjungi suaminya setelah mengkritik kondisi penjara, mengutip pemberitahuan dari pihak berwenang yang menuduhnya melakukan penyimpangan fakta yang serius.
Dia mengatakan suaminya kehilangan berat badan karena makanan sering busuk dan bahwa dia tidak diberi pakaian hangat dan harus bekerja lebih dari sepuluh jam setiap hari.
Selama persidangannya, Li mengaku bersalah menyatakan bahwa dia telah menulis dan mendistribusikan artikel online yang mengkritik Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa dan mempromosikan demokrasi.
Menurut Asosiasi Hak Asasi Manusia Taiwan, dia telah berbagi pengalam demokrasi Taiwan dengan teman-teman Tiongkok-nya secara online selama bertahun-tahun dan sering mengirimkan buku kepada mereka.(*)
Advertisement